150 Personil TNI/Polri Dikerahkan Kawal Perbatasan Aceh-Tapteng
A
A
A
SIBOLGA - 150 personil TNI dan Polri bersenjata lengkap diterjunkan mengamankan wilayah perbatasan Aceh Singkil dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Hal itu terkait dengan aksi kerusuhan yang terjadi di daerah Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa (13/10) lalu.
"Dari jumlah 150 personil ini, sebanyak 35 di antaranya adalah personil Brimob, 45 personil Polisi dari Polres Tapteng dan sisanya TNI. Penempatan seluruh personil TNI/Polri tersebut telah dilakukan sejak Selasa malam lalu," kata Kapolres Tapteng, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boni JS Sirait, Rabu (14/10/2015).
AKBP Boni mengatakan, situasi di daerah Tapteng sampai dengan saat ini masih aman dan kondusif. Dari hasil laporan intelijen, pihaknya tidak melihat adanya tanda-tanda pergerakan massa dari wilayah Tapteng ke Aceh Singkil.
"Karena memang, sebelumnya juga, kita sudah mengumpulkan sekaligus mengimbau para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta lainnya yang ada di daerah ini untuk tetap menjaga keamanan dan kekondusifitas ini," tutur Boni.
Soal adanya pengungsi, diakui, bahwa sejak Selasa 13 Oktober 2015 malam lalu, telah terjadi pergerakan massa dari daerah Aceh Singkil ke wilayah Desa Saragih, Kabupaten Tapteng.
Jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari seribuan orang. Dan mereka ditempatkan dibeberapa lokasi seperti dibangunan milik Katolik dan gedung-gedung sekolah milik pemerintah daerah Kabupaten Tapteng.
"Untuk kebutuhan logistik dan pangan para pengungsi, juga sudah ada, baik yang berasal dari Pemkab Tapteng berupa makanan dan minuman. Juga dari pihak-pihak lainnya. Bahkan Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung dan juga Dandim Letkol Inf Indra Kurnia masih berada dilokasi untuk memantau perkembangan," pungkasnya.
Hal itu terkait dengan aksi kerusuhan yang terjadi di daerah Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa (13/10) lalu.
"Dari jumlah 150 personil ini, sebanyak 35 di antaranya adalah personil Brimob, 45 personil Polisi dari Polres Tapteng dan sisanya TNI. Penempatan seluruh personil TNI/Polri tersebut telah dilakukan sejak Selasa malam lalu," kata Kapolres Tapteng, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boni JS Sirait, Rabu (14/10/2015).
AKBP Boni mengatakan, situasi di daerah Tapteng sampai dengan saat ini masih aman dan kondusif. Dari hasil laporan intelijen, pihaknya tidak melihat adanya tanda-tanda pergerakan massa dari wilayah Tapteng ke Aceh Singkil.
"Karena memang, sebelumnya juga, kita sudah mengumpulkan sekaligus mengimbau para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta lainnya yang ada di daerah ini untuk tetap menjaga keamanan dan kekondusifitas ini," tutur Boni.
Soal adanya pengungsi, diakui, bahwa sejak Selasa 13 Oktober 2015 malam lalu, telah terjadi pergerakan massa dari daerah Aceh Singkil ke wilayah Desa Saragih, Kabupaten Tapteng.
Jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari seribuan orang. Dan mereka ditempatkan dibeberapa lokasi seperti dibangunan milik Katolik dan gedung-gedung sekolah milik pemerintah daerah Kabupaten Tapteng.
"Untuk kebutuhan logistik dan pangan para pengungsi, juga sudah ada, baik yang berasal dari Pemkab Tapteng berupa makanan dan minuman. Juga dari pihak-pihak lainnya. Bahkan Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung dan juga Dandim Letkol Inf Indra Kurnia masih berada dilokasi untuk memantau perkembangan," pungkasnya.
(nag)