Hindari Awan Panas, 2.500 Jiwa Warga Sinabung Dievakuasi

Selasa, 16 Juni 2015 - 01:30 WIB
Hindari Awan Panas,...
Hindari Awan Panas, 2.500 Jiwa Warga Sinabung Dievakuasi
A A A
KARO - Sebanyak kurang lebih 2.500 jiwa warga yang berada di desa–desa dalam kawasan lingkar Gunung Sinabung kembali dievakuasi, Senin sore (15/6/2015) untuk menghindari awan panas.

Evakuasi dilakukan menyusul keluarnya rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan adanya ancaman rentetan awan panas yang dapat berdampak terhadap warga.

Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan, desa – desa yang dievakuasi diantaranya, Desa Kuta Tengah, Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, dan Desa Mardingding, Kecamatan Tiganderket.

“Proses evakuasi ini mengacu pada rekomendasi pihak PVMBG. Untuk hari ini kita memindahkan sementara masyarakat yang desanya dapat terancam efek dari awan panas, debu vulkanik, ataupun lontaran batu ketika aktivitas sinabung meningkat signifikan,”ungkap Jhonson.

Selain warga ketiga desa diatas, besok juga akan dievakuasi sekitar 6.000-an warga Desa Sigarang – garang, Kuta Gugung, Kutarayat, Kecamatan Naman Teran.

Untuk sementara lanjutnya, warga Desa Jeraya ditempatkan di posko pengungsian Gudang Jeruk Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat.

Desa Kuta Tengah ditempatkan di pengungsian Gereja GPDI Ndokum Siroga Simpang Empat, dan Desa Mardingding ditempatkan di lokasi Desa Tanjung Mbelang, Kecamatan Tiganderket.

“Desa Jeraya berpotensi terdampak awan panas Sinabung. Sementara, desa lainnya seperti, Mardingding, Kutarayat, Sigarang – garang berpotensi terdampak lontaran batu, dan material debu. Berdasarkan rekomendasi PVMBG sebelumnya yang menyatakan, bila terdapat potensi rentetan awan panas yang juga diikuti erupsi eksplosif maka desa – desa diatas dievakuasi sementara ke tempat yang lebih aman,” paparnya.

Pengamatan di lapangan, proses evakuasi warga Desa Mardingding, Kecamatan Tiganderket diwarnai dengan terjangan aliran lahar dingin yang melintasi jalan utama menuju desa yang berada tepat di kaki Sinabung tersebut.

Meski begitu, proses evakuasi berjalan dengan lancar karena aliran lahar dingin sudah surut sejak siang hari.

Menurut Jefri bangun (38) warga Desa Mardingding, pasca dievakuasi lahan pertaniannya akan terbengkalai. Dirinya pun meminta kepada Pemda Karo agar memberikan solusi atas masalah tersebut.

Sementara data yang dihimpun dari Media Center Penanganan Bencana Sinabung, pasca dinaikkannya status gunung berapi teraktif di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tersebut ke level IV (status Awas) pengungsi korban awan panas serta erupsi sinabung berjumlah sekitar 5.000 – an yang ditempatkan di tujuh titik posko penampungan.

Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring masih tingginya aktivitas Gunung api Sinabung.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, seluruh pengungsi yang dievakuasi hari ini ditempatkan di lokasi yang aman dari zona bahaya.

“Kita maksimalkan desa – desa terdekat yang jaraknya aman dari Sinabung. Kita tidak mengevakuasi seluruhnya ke Kota Kabanjahe dan Berastagi agar masyarakat tersebut dapat menjalin kekerabatan dengan desa yang dituju untuk mengungsi. Selain itu, mereka juga akan lebih mudah mengontrol produk pertanian mereka yang ditinggal mengungsi,”ujar Terkelin.

Untuk kebutuhan logistik pengungsi tersebut akan dipasok oleh Pemda Karo. Selain itu di tiap – tiap posko juga akan didirikan pos kesehatan, sanitasi, serta kebutuhan air bersih akan terus dipantau.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9446 seconds (0.1#10.140)