Tutup Lokalisasi Saritem, Polisi Bantah Tebang Pilih

Kamis, 28 Mei 2015 - 10:51 WIB
Tutup Lokalisasi Saritem, Polisi Bantah Tebang Pilih
Tutup Lokalisasi Saritem, Polisi Bantah Tebang Pilih
A A A
BANDUNG - Pihak kepolisian membantah secara tegas anggapan warga yang merasa polisi tebang pilih terhadap penggerebekan di Lokalisasi Saritem, pada Rabu 20 Mei 2015.

“Tebang pilih yang mana? Kalau saat itu masih ada yang buka dan ada yang saya tutup, baru itu tidak berimbang. Nah ini kan saya tutup semua,” tegas Kapolrestabes Bandung Kombes pol AR Yoyol, Kamis (28/5/2015).

Menurutnya, aksi demo warga yang dilakukan pasca penggerebekan terbilang wajar. Pasalnya, selama ini warga biasa mendapat uang dari lokalisasi tersebut.

Dia mencontohkan, satu orang tukang parkir bisa meraup sekira Rp75 ribu permalam. Sedangkan para pemiliki rumah yang menyewakan kamar bisa meraup hingga Rp1 juta permalam.

“Nah, sekarang mereka tidak bisa lagi karena sudah ditutup. Warga memang tidak menerima, tapi itu aturan. Hukum harus ditegakkan,” jelasnya.

Disinggung soal tuntutan warga yang kecewa karena polisi tidak merazia sebuah tempat SPA yang berdekatan dengan Saritem, Yoyol mengatakan, tempat tersebut memang tidak dirazia, karena memiliki izin dari Pemkot Bandung.

Berbeda dengan Lokalisasi Saritem yang telah resmi ditutup sejak tahun 2007 silam. Yoyol menyarankan, jika warga beranggapan SPA tersebut juga bagian dari prostitusi, diharapkan memberikan bukti dan melapor ke polisi.

Seperti diketahui, Senin 25 Mei malam, ratusan warga Saritem menggeruduk Polsekta Andir. Mereka datang untuk menuntut keadilan, karena salah satu tempat SPA yang berada tak jauh dari Lokalisasi Saritem tidak dirazia.

Selain menuntut keadilan, warga meminta agar polisi membuka police line yang menyegel rumah mereka. Akibat segel tersebut warga tidak bisa beraktivitas karena dilarang masuk ke dalam rumah.

Baca juga:
Gerebek Saritem, Polisi Nyamar Penjual Nasi Goreng
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2849 seconds (0.1#10.140)