7 Pelaku Klitih di Gunungkidul Jadi Bulan-bulanan Warga

Kamis, 12 Januari 2023 - 09:17 WIB
loading...
7 Pelaku Klitih di Gunungkidul...
Satu dati tujuh terduga pelaku klitih saat diamankan warga di Padukuhan Sumuran, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari.
A A A
GUNUNGKIDUL - Sebanyak tujuh pelaku kejahatan jalanan ( klitih ) menjadi bulan-bulanan warga usai tertangkap tangan melakukan aksi. Dari tangan mereka polisi mengamankan alat berupa gir sepeda motor yang diikatkan di pinggang.

Mereka beraksi di ruas jalan Baron, beberapa puluh meter dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tepatnya Padukuhan Sumuran, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Rabu (12/1/2023) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan ketujuh pelaku kejahatan ini berlangsung dramatis. Karena ratusan warga telah mengepungnya.Polisi harus bekerja ekstra untuk mengevakuasi pelaku dari kepungan massa.

Baca juga: Pimpinan Geng Motor yang Resahkan Warga Garut Ternyata Pegawai Minimarket

Kini ke-7 pelaku tersebut masih menjalani pemeriksaan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gunungkidul.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan, tujuh orang dari kelompok pelaku yang diamankan warga ini semuanya masih berusia anak-anak. Para pelaku ini melnyerang 5 orang pelajar lainnya.

"Satu orang rombongan korban sudah berusia dewasa," tutur Dewo di kantornya, Kamis (12/1/2023)

Pada Rabu malam, Polsek Tanjungsari mendapat kabar ada pelaku kejahatan jalanan yang diamankan warga. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pelaku diamankan di Mapolsek Tanjungsari dan dibawa ke Mapolres Gunungkidul.

Menurut Dewo, saat para pelaku beraksi, ada warga yang memergoki. Kemudian warga beramai-ramai menangkap para pelaku berikut kendaraannya. "Jadi pas aksi ada warga yang mengetahuinya. Terus mereka langsung menangkap dibantu Polsek," terang dia.

Sampai saat ini polisi belum melakukan pemeriksaan para pelaku karena masih menunggu kehadiran orangtua dan wali. "Kita masih menunggu wali atau orangtua pelaku," tutur dia.

Dewo mengatakan, antara korban dan pelaku sebenarnya sudah saling kenal. Mereka masih pelajar namun bukan dari satu sekolah. Untuk kepastiannya, saat ini dia masih menunggu hasil pemeriksaan unit PPA.

Berdasarkan informasi warga, sebelum terjadi penyerangan ini sebenarnya sudah saling ejek melalui media sosial. Kelompok korban tidak mengetahui ketika tiba-tiba diserang pelaku.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)