Kutukan Keris Sakti Mpu Gandring Meminta Tumbal 3 Nyawa Raja Singasari

Rabu, 11 Januari 2023 - 07:51 WIB
loading...
A A A
Keesokan harinya, Tumapel gempar. Tunggul Ametung ditemukan tewas dalam kondisi terluka parah oleh tikaman keris yang masih menancap di dada. Semua orang langsung tertuju kepada Kebo Ijo, karena sebelumnya Kebo Ijo memamerkan keris sakti itu di hadapan khalayak.



Dengan barang bukti keris yang masih tertancap di dada Tunggul Ametung, dengan serta merta Kebo Ijo disergap oleh sanak kadang Tunggul Ametung.Kebo Ijo dikeroyok dan ditusuk dengan keris buatan Mpu Gandring, karena dituduh telah membunuh Tunggul Ametung.

Anaknya yang bernama Kebo Randi, menangis meronta-ronta, melihat ayahnya Kebo Ijo dianiaya. Melihat peristiwa itu, iba hati Ken Arok dan berjanji dalam hati akan mengambilnya sebagai pekatik.

Ken Arok akhirnya berhasil menjadi penguasa Tumapel, lalu melawan kekuasaan Kerajaan Kediri, dan memerdekakan diri dengan mendirikan Kerajaan Singasari. Namun kutukan Mpu Gandring justru semakin menjadi-jadi, keris sakti itu meminta tumbal Ken Arok.

Raja pendiri Singasari itu tewas, ditikam anak Tunggul Ametung, Anusapati, menggunakan keris sakti buatan Mpu Gandring yang sebelumnya digunakan Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung.

Anusapati baru mengetahui ayah kandungnya adalah Anusapati, dan telah dibunuh oleh Ken Arok, setelah mendengar cerita dari ibunya, Ken Dedes. Ken Arok dihabisi oleh Anusapati saat makan di suatu petang oleh orang suruhan Anusapati, yang disebut Pangalasan.



Demi menghilangkan jejak, Anusapati langsung menikamkan keris sakti yang baru digunakan untuk membunuh Ken Arok tersebut, ke tubuh Pangalasan. Pangalasan harus kehilangan nyawanya, saat dia tengah bergembira melaporkan hasil kerjanya membunuh Ken Arok kepada Anusapati.

Selanjutnya, justru Anusapati yang tewas oleh tikaman keris Mpu Gandring yang dilakukan oleh Tohjaya.Anusapati tewas saat ia tengah berjudi sabung ayam. Pasca tewasnya Anusapati, Tohjaya naik takhta menjadi Raja Singasari.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)