Gempa Pacitan Magnitudo 5,6 Akibat Lempeng Indo-Australia Menunjam di Bawah Eurasia

Senin, 09 Januari 2023 - 20:34 WIB
loading...
Gempa Pacitan Magnitudo...
Gempa Pacitan menguncang pada Senin (9/1/2023) pukul 19.26 WIB. Pusat gempa tektonik ini berada di Samudera Hindia Selatan Jawa, Pacitan, Jawa Timur. Foto/BMKG
A A A
PACITAN - Gempa Pacitan menguncang pada Senin (9/1/2023) pukul 19.26 WIB. Pusat gempa tektonik ini berada di Samudera Hindia Selatan Jawa, Pacitan, Jawa Timur.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,6.



Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93° LS; 111,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 Km arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 59 km.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

"Akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.

Daryono menambahkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).



Daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," lanjutnya.

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pintanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2107 seconds (0.1#10.140)