Keadilan Ratu Jay Shima, Penguasa Kerajaan Kalingga yang Perintahkan Potong Kaki Anaknya

Rabu, 21 Desember 2022 - 06:21 WIB
loading...
Keadilan Ratu Jay Shima, Penguasa Kerajaan Kalingga yang Perintahkan Potong Kaki Anaknya
Kerajaan Kalingga dipimpin seorang penguasa perempuan bernama Ratu Jay Shima, yang dikenal adil dan jujur. (Ist)
A A A
MALANG - Kerajaan Kalingga dipimpin seorang penguasa perempuan bernama Ratu Jay Shima, yang dikenal adil dan jujur. Kejujuran dan integritas menjadi landasan utama sang ratu pertama di tanah Jawa ini memerintah Kalingga sepeninggal suaminya Kartikeyasingha.

Di masa ratu inilah hukum tidak runcing di bawah dan tumpul di atas. Hukum berlaku di semua rakyat, keluarga sang ratu, hingga punggawa pejabat kerajaannya. Sang ratu memiliki komitmen tegas dan adil terhadap penerapan hukuman kepada siapa saja yang bersalah.

Bahkan suatu ketika sang ratu memberikan hukuman mati kepada anaknya sendiri hanya karena menyenggol pundi-pundi emas.

Dikisahkan pada buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" tulisan Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad, berita kejujuran dan tegasnya ratu Kalingga ini sampai di telinga Raja Ta che dari China.

Sang Raja Ta che ini kemudian penasaran mengapa Kerajaan Kalingga terkenal dengan kejujurannya hingga terdengar ke China yang sangat jauh dari Jawa.

Suatu ketika sang raja ingin membuktikan hal itu dengan mengirim utusan menaruh pundi-pundi emas secara diam-diam di tengah jalan dekat keramaian pasar.

Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan konon pundi-pundi emas itu sampai tiga tahun tetap di tempat semula. Tak ada yang berani menyentuh, apalagi membuka dan memindahkannya.

Suatu ketika anak tertua Sang Ratu Jay Shima tengah berjalan melewati pasar, ia tidak sengaja kakinya menyenggol pundi-pundi emas tersebut.
Salah satu seorang pengawas utusan melihat kejadian tersebut, lalu melaporkannya kepada pemerintah kerajaan akan kejadian tersebut.

Setelah mendapat laporan tersebut, Ratu Jay Shima menjatuhkan hukuman mati kepada pelakunya, yang tak lain adalah anaknya sendiri. Beberapa patih kerajaan tidak setuju dengan keputusan Ratu Jay Shima. Mereka mengajukan pembelaan untuk sang putra mahkota.

Pembelaan mereka yaitu sang putra mahkota menyenggol pundi-pundi emas tersebut karena tidak sengaja dengan kakinya. Maka lebih baik cukup kakinya yang dipotong, tidak perlu dihukum mati karena tidak ada unsur kesengajaan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4036 seconds (0.1#10.140)