68 Titik di Kota Bandung Rawan Banjir, Gedebage Prioritas Penanganan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 68 titik di Kota Bandung terdeteksi rawan banjir atau genangan saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Pemkot Bandung meminta masyarakat ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Kepala UPTD Operasional Pemeliharaan Gedebage pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Mochamad Mucharam mengaku, puluhan titik genangan tersebut telah dideteksi untuk dilakukan penanganan.
Mulai dari pembangunan 9 kolam retensi, 3.706 buah drumpori, 647 sumur resapan, dan 14 rumah pompa. "Selain itu, penanganan lahan kritis pun sudah dilakukan, diantaranya Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut, Kanbay Garung, Saluran/Kali Mati Padjamsah, serta Lembah 101 Tangga," jelas dia.
Baca juga: Siang Bolong, Pencuri Motor Beraksi di Halaman Kantor Jasa Pengiriman di Kertajati
Namun kata dia, penanganan banjir mesti dilakukan bersama-sama. Diantaranya dengan menjaga kebersihan, utamanya menjaga perilaku membuang sampah. Menurutnya, tertib membuang sampah akan sangat membantu upaya pemerintah dalam pencegahan banjir di beberapa titik rawan.
“Jangan buang sampah sembarangan, buang pada tempatnya,” imbaunya.
Begitupun dengan kawasan Gedebage yang acap kali banjir saat hujan deras. Saat ini kawasan Gedebage menjadi salah satu prioritas penanganan banjir. Utamanya sekitar bagian depan Pasar Induk Gedebage.
“Karena menjadi penyebab macet di Jalan Soekarno-Hatta bila banjir di depan Pasar Induk. Jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.
Berbagai cara juga sudah dilakukan Pemkot Bandung. Mulai dari pengerukan saluran air di samping pasar, pemeliharaan berupa pengerukan di Sungai Cipamulihan dengan alat berat, penyedotan dengan menggunakan rumah pompa, serta pembersihan tali-tali air yang tersumbat.
Kepala UPTD Operasional Pemeliharaan Gedebage pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Mochamad Mucharam mengaku, puluhan titik genangan tersebut telah dideteksi untuk dilakukan penanganan.
Mulai dari pembangunan 9 kolam retensi, 3.706 buah drumpori, 647 sumur resapan, dan 14 rumah pompa. "Selain itu, penanganan lahan kritis pun sudah dilakukan, diantaranya Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut, Kanbay Garung, Saluran/Kali Mati Padjamsah, serta Lembah 101 Tangga," jelas dia.
Baca juga: Siang Bolong, Pencuri Motor Beraksi di Halaman Kantor Jasa Pengiriman di Kertajati
Namun kata dia, penanganan banjir mesti dilakukan bersama-sama. Diantaranya dengan menjaga kebersihan, utamanya menjaga perilaku membuang sampah. Menurutnya, tertib membuang sampah akan sangat membantu upaya pemerintah dalam pencegahan banjir di beberapa titik rawan.
“Jangan buang sampah sembarangan, buang pada tempatnya,” imbaunya.
Begitupun dengan kawasan Gedebage yang acap kali banjir saat hujan deras. Saat ini kawasan Gedebage menjadi salah satu prioritas penanganan banjir. Utamanya sekitar bagian depan Pasar Induk Gedebage.
“Karena menjadi penyebab macet di Jalan Soekarno-Hatta bila banjir di depan Pasar Induk. Jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.
Berbagai cara juga sudah dilakukan Pemkot Bandung. Mulai dari pengerukan saluran air di samping pasar, pemeliharaan berupa pengerukan di Sungai Cipamulihan dengan alat berat, penyedotan dengan menggunakan rumah pompa, serta pembersihan tali-tali air yang tersumbat.
(msd)