Sempat Tertutup Abu Vulkanik Gunung Semeru, Jalur Alternatif Lumajang-Malang Dibuka Kembali
loading...
A
A
A
MALANG - Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Malang dan Lumajang kembali dibuka pasca erupsi Gunung Semeru. Sebelumnya, jalur ini tidak bisa dilalui karena tertutup abu vulkanik.
Jalur alternatif melalui jalur Curah Kobokan, di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, ini kembali dibuka setelah adanya normalisasi jalur dari pembersihan material vulkanik Gunung Semeru.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan, pembukaan jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang ini dilakukan secara terbatas. Selain itu, pembukaan jalur juga menyesuaikan kondisi di lapangan mengingat aktivitas Gunung Semeru yang masih fluktuatif.
"Jalur Curah Kobokan sekarang sudah bisa difungsikan, tapi masih terbatas dengan melihat cuaca dan keadaan kendaraan harus juga menyesuaikan," katanya, Sabtu (10/12/2022).
Cak Thoriq, sapaan akrabnya menerangkan, jalur yang sebelumnya terkubur oleh material vulkanik Gunung Semeru itu kini sudah bisa dilewati semua kendaraan.
"Baru hari ini alat berat bisa mengurai jalur itu menjadikan jalur Kajar Kuning bisa dilewati kendaraan roda empat, jembatan Gladak Perak taktis belum bisa digunakan," jelasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi tetap mengimbau masyarakat yang akan melintasi jalur Curah Kobokan untuk tetap mematuhi arahan petugas, karena cuaca yang tidak menentu terjadi di puncak Gunung Semeru.
"Tapi tetap kondisional, harus tetap mematuhi imbauan dari petugas apa bila cuaca di atas Semeru tidak memungkinkan dan jalur harus ditutup. Saya mohon masyarakat juga mematuhi," ungkapnya.
Sebagai informasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Semeru ke Level III atau siaga, setelah sempat berada di Level IV atau awas.
Jalur alternatif melalui jalur Curah Kobokan, di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, ini kembali dibuka setelah adanya normalisasi jalur dari pembersihan material vulkanik Gunung Semeru.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan, pembukaan jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang ini dilakukan secara terbatas. Selain itu, pembukaan jalur juga menyesuaikan kondisi di lapangan mengingat aktivitas Gunung Semeru yang masih fluktuatif.
"Jalur Curah Kobokan sekarang sudah bisa difungsikan, tapi masih terbatas dengan melihat cuaca dan keadaan kendaraan harus juga menyesuaikan," katanya, Sabtu (10/12/2022).
Cak Thoriq, sapaan akrabnya menerangkan, jalur yang sebelumnya terkubur oleh material vulkanik Gunung Semeru itu kini sudah bisa dilewati semua kendaraan.
"Baru hari ini alat berat bisa mengurai jalur itu menjadikan jalur Kajar Kuning bisa dilewati kendaraan roda empat, jembatan Gladak Perak taktis belum bisa digunakan," jelasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi tetap mengimbau masyarakat yang akan melintasi jalur Curah Kobokan untuk tetap mematuhi arahan petugas, karena cuaca yang tidak menentu terjadi di puncak Gunung Semeru.
"Tapi tetap kondisional, harus tetap mematuhi imbauan dari petugas apa bila cuaca di atas Semeru tidak memungkinkan dan jalur harus ditutup. Saya mohon masyarakat juga mematuhi," ungkapnya.
Sebagai informasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Semeru ke Level III atau siaga, setelah sempat berada di Level IV atau awas.
(san)