Masa Kecil Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Anak Petani di Madiun yang Senang Angon Bebek
loading...
A
A
A
MADIUN - Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berasal dari keluarga petani di Madiun, Jawa Timur. Sosok Yudo Margono dikenal oleh teman masa kecil dan mantan gurunya sebagai pribadi yang rajin dan suka membantu orang tua, serta gemar menggembala (angon) bebek.
Calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Foto/tnial.mil.id
Sebuah rumah besar di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun menjadi saksi masa kecil Yudo Margono.
Yudi Margono merupakan putra ke tiga dari tujuh bersaudara. Dia lahir dari pasangan Gondo Supono dan Murtiningsih pada pada 26 November 1965.
Suparmin, teman masa kecil mengenang sosok Yudo Margono sebagai anak yang baik hati.
"Saya teman sekolah sejak SD hingga SMP. Orangnya (Yudo Margono) pinter, cerdas dan rajin. Suka membantu orang tuanya yang petani tulen, serta angon bebek," kata Suparmin saat ditemui sambil menunjukkan rumah masa kecil Yudo Margono, Kamis (1/12/2022).
Hal yang sama juga disampaikan Suratno, mantan guru Yudo Margono saat menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Garon, Balerejo.
Pria yang saat ini menjabat Kepala Staf AL (KSAL) itu saat masih kecil kenal sebagai sosok yang rajin dan gemar membantu orang tuanya yang petani serta menggembala bebek.
Setelah lulus dari SDN Garon, Yudo Margono yang menginjak remaja melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Balerejo, Kabupaten Madiun.
Kepala Sekolah SMPN 1 Balerejo, Didik Utomo menuturkan, Dalam buku induk sekolah Yudo Margono tercatat masuk pada Januari 1978 dan lulus pada 1981.
Calon Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi itu kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Mejayan. Usai menamatkan SMA kemudian melanjutkan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) hingga lulus pada 1988.
Selain menjadi kebanggan Indonesia secara umum, masyarakat Madiun khususnya memiliki kebanggaan tersendiri dengan ditunjuknya Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Lihat Juga: Kisah Unik Marsekal Ashadi Tjahjadi, 3 Kali Minta Diganti Jadi KSAU tapi Ditolak Panglima TNI
Calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Foto/tnial.mil.id
Sebuah rumah besar di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun menjadi saksi masa kecil Yudo Margono.
Yudi Margono merupakan putra ke tiga dari tujuh bersaudara. Dia lahir dari pasangan Gondo Supono dan Murtiningsih pada pada 26 November 1965.
Suparmin, teman masa kecil mengenang sosok Yudo Margono sebagai anak yang baik hati.
"Saya teman sekolah sejak SD hingga SMP. Orangnya (Yudo Margono) pinter, cerdas dan rajin. Suka membantu orang tuanya yang petani tulen, serta angon bebek," kata Suparmin saat ditemui sambil menunjukkan rumah masa kecil Yudo Margono, Kamis (1/12/2022).
Hal yang sama juga disampaikan Suratno, mantan guru Yudo Margono saat menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Garon, Balerejo.
Pria yang saat ini menjabat Kepala Staf AL (KSAL) itu saat masih kecil kenal sebagai sosok yang rajin dan gemar membantu orang tuanya yang petani serta menggembala bebek.
Setelah lulus dari SDN Garon, Yudo Margono yang menginjak remaja melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Balerejo, Kabupaten Madiun.
Kepala Sekolah SMPN 1 Balerejo, Didik Utomo menuturkan, Dalam buku induk sekolah Yudo Margono tercatat masuk pada Januari 1978 dan lulus pada 1981.
Calon Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi itu kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Mejayan. Usai menamatkan SMA kemudian melanjutkan ke Akademi Angkatan Laut (AAL) hingga lulus pada 1988.
Selain menjadi kebanggan Indonesia secara umum, masyarakat Madiun khususnya memiliki kebanggaan tersendiri dengan ditunjuknya Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Lihat Juga: Kisah Unik Marsekal Ashadi Tjahjadi, 3 Kali Minta Diganti Jadi KSAU tapi Ditolak Panglima TNI
(shf)