Kisah Sukses Yoto, 30 Tahun Ngojek Sepeda di Kota Tua Jakarta Kini Pengusaha Ternak Kambing di Pemalang
loading...
A
A
A
PEMALANG - OJEK sepeda yang tersingkir di Jakarta, membuat Yoto (50) terpaksa pulang kampung ke Pemalang, Jawa Tengah. Dia pun memutar otak agar bisa bertahan hidup di desa setelah 30 tahun menjadi tukang ojek sepeda di Ibu Kota Jakarta.
Warga Desa Penggarit RT. 003/004 Kecamatan Taman, Pemalang ini memilih beternak kambing.
Ketika ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), pria paruh baya ini menceritakan pengalaman hidupnya sambil mengawasi kambing miliknya yang sedang merumput di kawasan embung pudak wangi Penggarit.
"Saya bekerja ngojek sepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, sudah 30 tahun lamanya, semenjak adanya ojek motor online pendapatan jadi berkurang," tutur Yoto, memulai kisahnya.
"Akhirnya terpaksa saya pulang kampung karena penghasilan sudah sangat menurun," sambungnya bercerita.
Yoto juga menceritakan, jika sebelumnya dirinya pernah mencoba bisnis pindang ikan presto. Namun karena menurutnya terlalu banyak menyita tenaga dan waktu buat memasak serta menjualnya, akhirnya membuat dirinya berpikir keras mencari usaha lain.
"Akhirnya saya memilih beternak kambing, karena saya lihat alam di Desa Penggarit masih banyak menyediakan pakan ternak kambing, seperti rumput dan dedaunan masih melimpah," ungkapnya sambil terus mengawasi ternak kambingnya yang diangon.
Warga Desa Penggarit RT. 003/004 Kecamatan Taman, Pemalang ini memilih beternak kambing.
Ketika ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), pria paruh baya ini menceritakan pengalaman hidupnya sambil mengawasi kambing miliknya yang sedang merumput di kawasan embung pudak wangi Penggarit.
"Saya bekerja ngojek sepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, sudah 30 tahun lamanya, semenjak adanya ojek motor online pendapatan jadi berkurang," tutur Yoto, memulai kisahnya.
"Akhirnya terpaksa saya pulang kampung karena penghasilan sudah sangat menurun," sambungnya bercerita.
Yoto juga menceritakan, jika sebelumnya dirinya pernah mencoba bisnis pindang ikan presto. Namun karena menurutnya terlalu banyak menyita tenaga dan waktu buat memasak serta menjualnya, akhirnya membuat dirinya berpikir keras mencari usaha lain.
"Akhirnya saya memilih beternak kambing, karena saya lihat alam di Desa Penggarit masih banyak menyediakan pakan ternak kambing, seperti rumput dan dedaunan masih melimpah," ungkapnya sambil terus mengawasi ternak kambingnya yang diangon.