PGB dan LPA Jatim Bantu Beasiswa Pendidikan 38 Anak Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini Alasannya

Kamis, 24 November 2022 - 15:26 WIB
loading...
PGB dan LPA Jatim Bantu...
Ketua Umum Perempuan Golkar Bersatu (PGB) Yanti Airlangga Hartarto mendampingi korban dan keluarga Tragedi Kanjuruhan bekerja sama dengan LPA Jatim. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Sebanyak 38 anak korban keluarga Tragedi Kanjuruhan menerima beasiswa pendidikan dari Perempuan Golkar Bersatu (PGB) bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim. Pemberian beasiswa pendidikan ini seiring peringatan Hari Anak Universal yang jatuh pada 20 November kemarin.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim, Anwar Solihin menyatakan, ada sejumlah kriteria untuk mengerucutkan pemberian beasiswa kepada 38 anak korban Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya adalah mereka kehilangan orang-orang yang penting dan menjadi tulang punggung keluarganya.



Oleh karena itu, timnya harus melakukan survei memastikan kondisi korban dan keluarganya terakhir.

"Misalnya kakaknya yang menjadi tulang punggung, dan kemudian mungkin orang tuanya yang menjadi tulang punggung, yang sebenarnya ketika menjadi korban kemudian anak-anaknya tidak mendapatkan hak, terutama hak bermain, hak belajar, hak pendidikan dan hak kesehatan, itu kemudian yang menjadi kriteria dari kami," ucap Anwar Solihin, kepada wartawan, Rabu sore (23/11/2022).

Menurutnya, tak semua korban Tragedi Kanjuruhan dimasukkan ke dalam kategori penerima beasiswa pendidikan. Sebab ia dan timnya juga harus turun selama tiga minggu untuk memastikan dan memberikan pendampingan ke masing-masing korban dan keluarganya.

"Ada kriteria tertentu yang memang harus kami penuhi, agar mereka layak mendapatkan bantuan tersebut. Kita tidak hanya bantuan itu, tapi juga kemudian parenting, pengasuhan bagi orang tua, atau keluarga yang mengasuh 38 anak itu, itu akan kita kuatkan," ujarnya.



"Agar kemudian bantuan tersebut benar-benar bermanfaat bagi mereka dan ketika ada persoalan terkait pengasuhan bisa dilakukan," sambungnya.

Selain para penerima beasiswa pendidikan itu difokuskan mereka yang tinggal dan berdomisili di Malang raya, mulai dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Hal ini untuk memudahkan asesmen dan penanganan pasca pemberian beasiswa ini.

"Kalau seluruhnya kita belum punya data, karena ada yang di luar Malang. Belum kita assessment. Sebenarnya fokus kita ke Malang Kota dan kita masuk ke beberapa anak di Kabupaten. Kita belum tahu secara keseluruhan.



Sementara itu, Ketua Umum Perempuan Golkar Bersatu (PGB) Yanti Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelaksanaan asesmen ini bukan untuk kembali mengingatkan keluarga dan korban akan peristiwa nahas itu. Melainkan untuk mengobati dan memulihkan trauma serta semangat keluarga agar bangkit.

"Kami bukan ingin menambah berat dan mengingatkan kejadian itu, tapi sebagai ibu hati nurani kami ingin datang merangkul berharap doa kita semua untuk yang menjadi korban, kami berduka cita yang mendalam, yang telah pergi akan mendapatkan tempat yang indah. Semoga ibu bapak diberi kekuatan dan anak-anak di sini dapat meneruskan cita-citanya. Semoga traumanya bisa hilang," ucap Yanti Airlangga

Menurutnya, sudah lama ia dan teman-teman dari Perempuan Golkar Bersatu ingin bertemu dengan para korban dan keluarganya. Namun hal itu belum terealisasi karena masih proses verifikasi dan pendampingan di lapangan oleh tim dari LPA Jawa Timur.

"Setiap malam apa yang kalian rasakan menjadikan mimpi buruk untuk kita semua. Kita semua sama seperti adik-adik juga merasakan kesedihan. Biar adik-adik biar tetap sekolah, adik-adik tetap rajin, tetap semangat. Kita semua berdoa, tercapai semua cita-citanya, menjadi orang yang berbakti bagi nusa dan bangsa," tandasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)