Awas! 2 Hari Laut Natuna Rawan Gelombang Tinggi hingga 4 Meter
loading...
A
A
A
NATUNA - Laut Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) rawan diterjang gelombang tinggi selama dua hari, 19-20 November 2022. Para pelaut dan warga diminta waspada menghadapi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem.
Prakiraan peringatan dini gelombang tinggi ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorlogi kelas III Ranai Natuna.
Dalam surat peringatan disebutkan bahwa tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Oleh karena itu, BMKG meminta warga serta para para pelaut untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sementara untuk jenis kapal tongkang waspada dengan perhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sedangkan kapal ferry waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar perlu diperhatikan jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
BMKG juga meminta kepada masyarakat yang tinggal, beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter, lanjut BMKG, berpeluang terjadi di laut dan perairan utara Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna.
Selanjutnya perairan selatan Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Subi - Serasan, perairan barat Kepulauan Natuna - Laut Natuna, perairan utara Kepulauan Natuna - Perairan dan Kepulauan Karimata.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian tengah hingga utara, Perairan Kalimantan Utara, dan Laut Sulawesi.
Prakiraan peringatan dini gelombang tinggi ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorlogi kelas III Ranai Natuna.
Dalam surat peringatan disebutkan bahwa tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Oleh karena itu, BMKG meminta warga serta para para pelaut untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sementara untuk jenis kapal tongkang waspada dengan perhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Sedangkan kapal ferry waspada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar perlu diperhatikan jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
BMKG juga meminta kepada masyarakat yang tinggal, beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter, lanjut BMKG, berpeluang terjadi di laut dan perairan utara Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna.
Selanjutnya perairan selatan Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Subi - Serasan, perairan barat Kepulauan Natuna - Laut Natuna, perairan utara Kepulauan Natuna - Perairan dan Kepulauan Karimata.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot.
Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian tengah hingga utara, Perairan Kalimantan Utara, dan Laut Sulawesi.
(shf)