Stok Bahan Pangan Aman hingga Natal, Disperindag Sulteng Pastikan Harga Tetap Stabil
loading...
A
A
A
PALU - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Richard Arnaldo Djanggola memastikan ketersediaan pangan pangan hingga perayaan Natal 2022 tetap stabil. Karena itu, Disperindag juga menjamin harga pangan akan tetap stabil baik sebelum maupun sesudah Natal.
Richard mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya stabilisasi dengan berkoordinasi pada pihak-pihak terkait seperti Bulog, Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulteng.
"Dengan kondisi yang ada saat ini, perkiraan sebelum maupun saat berlangsungnya Natal nanti, harga bahan pangan di Sulteng tetap aman dari sisi ketersediaan dan harga," kata Richard di Palu, Sulteng, Selasa (2/10/2022).
Selain itu, sambung Richard, pihaknya masih mempertahankan konsep pasar murah di seluruh kabupaten/kota yang sekaligus bertujuan sebagai upaya pengendalian inflasi daerah sebagaimana diperintahkan Presiden Joko Widodo.
"Tidak hanya di ibu kota provinsi, akan tetapi hampir di semua daerah kami menggencarkan operasi pasar murah hingga Desember mendatang sesuai instruksi dari presiden untuk pengendalian inflasi daerah," ucapnya.
Terkait beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga seperti beras, Richard menyampaikan bahwa itu disebabkan karena meningkatnya biaya produksi dan harga jual gabah pada tingkat petani. "Ditambah lagi beberapa daerah penghasil beras di Sulteng itu gagal panen sehingga cukup berpengaruh," ucapnya.
Menurutnya, gejolak pada tingkat petani tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pasar. Sebab, hasil koordinasi dengan Bulog setempat, cadangan beras yang dimiliki masih sebanyak 8.500 ton.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Donny Iwan Setiawan mengatakan, selain beras terdapat beberapa komoditas pangan yang dinilai akan mengalami fluktuasi harga.
Ia menyebutkan salah satunya adalah bawang merah yang pada pekan terakhir Oktober 2022 menyentuh harga Rp33.667 per kg. Namun memasuki pekan pertama November telah menyentuh harga Rp36.000 per kg.
Harga tersebut berbanding terbalik dengan bawang putih yang pada pekan terakhir Oktober menyentuh harga Rp32.733 per kg, dan saat pekan pertama November 2022 turun menjadi Rp28.667 per kg.
"Sehingga, memang kalau untuk ketersediaan barang itu aman hanya harga kemungkinan beberapa komoditas pangan akan mengalami fluktuasi," tutupnya.
Richard mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya stabilisasi dengan berkoordinasi pada pihak-pihak terkait seperti Bulog, Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulteng.
Baca Juga
"Dengan kondisi yang ada saat ini, perkiraan sebelum maupun saat berlangsungnya Natal nanti, harga bahan pangan di Sulteng tetap aman dari sisi ketersediaan dan harga," kata Richard di Palu, Sulteng, Selasa (2/10/2022).
Selain itu, sambung Richard, pihaknya masih mempertahankan konsep pasar murah di seluruh kabupaten/kota yang sekaligus bertujuan sebagai upaya pengendalian inflasi daerah sebagaimana diperintahkan Presiden Joko Widodo.
"Tidak hanya di ibu kota provinsi, akan tetapi hampir di semua daerah kami menggencarkan operasi pasar murah hingga Desember mendatang sesuai instruksi dari presiden untuk pengendalian inflasi daerah," ucapnya.
Terkait beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga seperti beras, Richard menyampaikan bahwa itu disebabkan karena meningkatnya biaya produksi dan harga jual gabah pada tingkat petani. "Ditambah lagi beberapa daerah penghasil beras di Sulteng itu gagal panen sehingga cukup berpengaruh," ucapnya.
Menurutnya, gejolak pada tingkat petani tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pasar. Sebab, hasil koordinasi dengan Bulog setempat, cadangan beras yang dimiliki masih sebanyak 8.500 ton.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng Donny Iwan Setiawan mengatakan, selain beras terdapat beberapa komoditas pangan yang dinilai akan mengalami fluktuasi harga.
Ia menyebutkan salah satunya adalah bawang merah yang pada pekan terakhir Oktober 2022 menyentuh harga Rp33.667 per kg. Namun memasuki pekan pertama November telah menyentuh harga Rp36.000 per kg.
Harga tersebut berbanding terbalik dengan bawang putih yang pada pekan terakhir Oktober menyentuh harga Rp32.733 per kg, dan saat pekan pertama November 2022 turun menjadi Rp28.667 per kg.
"Sehingga, memang kalau untuk ketersediaan barang itu aman hanya harga kemungkinan beberapa komoditas pangan akan mengalami fluktuasi," tutupnya.
(don)