Santri Berperan Membawa Semangat Sumpah Pemuda Jaga NKRI

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 21:46 WIB
loading...
Santri Berperan Membawa...
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Seblak Jombang, KH Abdul Halim Mahfudz menyebut, santri masa kini memiliki peran besar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JOMBANG - Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 menjadi momentum perubahan bagi bangsa Indonesia.Saat itu, pemuda sebagai komponen utama bangsa Indonesia bersatu melawan penjajah yang telah sekian lama mengotori kehormatan dan martabat bangsa.

Untuk itulah pentingnya generasi muda untuk sadar akan tanggung jawab mereka sebagai anak bangsa dalam menjaga dan merawat persatuan serta kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.



Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Seblak, Jombang, KH Abdul Halim Mahfudz menyebut, santri masa kini sebagai muda-mudi bangsa memiliki peran yang cukup besar guna memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa.

“Hari Sumpah Pemuda yang juga berdekatan dengan Hari Santri, sejatinya pesannya jelas, yakni para santri ataupun generasi muda bangsa kita ini harus memegang teguh mengenai kesatuan persatuan, memegang teguh mengenai ideologi negara,” ujar Abdul Halim Mahfudz di Jombang, dikutip Sabtu (29/10/2022).

Pria yang akrab disapa Gus Iim melanjutkan, pemuda saat ini hidup di era informasi dan komunikasiyang cepat dan deras. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemuda bangsa ini jika tidak memiliki bekal komitmen kebangsaan yang cukup.

“Pemuda di era sekarang itu hidup dalam era yang berat, informasi itu bisa jadi tabrakan satu dengan yang lain. Kalau pemuda itu sendiri tidak memiliki bekal, tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi informasi semasan itu, tentunya dia bisa bingung,” kata kakak kandung kandung dari pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Ikin) ini.



Gus Iim menjelaskan, sebagaimana dalam Qanun Asasi KH Hasyim Asy’ari yang diutamakan merupakan persatuan. Hal inilah yang menurut Gus Iim perlu menjadi pondasi atau pegangan bagi kaum pemuda khususnya santri dalam perannya menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

“Jadi anak muda ya harus tetap berpegang pada itu. Termasuk di antaranya kalau Qanun Asasi itu persatuan. Pancasila juga semangat persatuan. Sama dengan Islam juga menganggap bahwapersatuan antar sesama itu juga sangat penting,” jelas Direktur bidang Kerjasama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang ini.



Untuk itu, dalam kesempatan yang sama. Gus Iim menyebut promosi akan nilai toleransi menjadi hal penting untuk dikampanyekan kepada para pemuda. Sebab, Indonesia ini adalah negeri yang punya ideologi yang hasil rumusan para leluhur bangsa yaitu Pancasila, dan kesepakatan bersama yang telah dibuat parafounding fathersatau para pendiri bangsa ini mengenai pentingnya menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dengan merawat toleransi.

“Khawatirnya sangat disayangkan anak muda ini kalau sampai terjebak oleh iming-iming, apakah iming-iming ideologi, iming-iming ekonomi, bahkan iming-iming politik dan segala macam. Jadi penanaman nilai-nilai toleransi untuk menjaga persatuan antar anak atau seluruh warga bangsa ini perlu dilakukan dan ditanamkan kepada para generasi muda ini," ujarnya.

Dia kembali menegaskan, pemuda khusunya santri harus dapat menunjukkan upaya kongkritnya dalam melawan radikalisme, yang dapat merusak persatuan bangsa .

“Jadi generasi muda juga harus cerdas dan cermat untuk mewaspadai apa apa yang dikemas itu yang seolah-olah itu benar. Padahal itu adalah kemas bungkusan yang dibuat buat untuk mengelabuhi generasi muda saja,” kata cicit dari pendiri Nahlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari ini.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2222 seconds (0.1#10.140)