Laga Futsal Porprov Sulsel Ricuh, Saling Lempar dan Nyaris Adu Jotos

SINJAI - Laga final Futsal Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) diwarnai kericuhan. Laga yang mempertemukan tim tuan rumah Kabupaten Sinjai melawan Kota Makassar itu diwarnai aksi saling lempar dan nyaris adu jotos.

Kericuhan membuat pihak Kepolisian kewalahan. Beruntung kericuhan dapat diatasi cepat. Sehingga kericuhan tidak meluas.


Aksi kericuhan terjadi saat laga Futsal di Lapangan Indoor Sinjai, Jalan Stadion Mini, Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.

Tim Kota Makassar yang sementara unggul dari tuan rumah membuat suporternya semakin bersemangat.

Namun suporter tuan rumah terprovokasi dan terjadi kesalahpahaman. Sehingga sejumlah suporternya emosi karena tidak terima dengan kekalahan 7-1.

Walau dalam pertandingan tersebut mendapat pengawalan yang ketat dari pihak keamanan, namun kericuhan tidak dapat dihindari.


Sejumlah suporter terlihat saling lempar botol air mineral ke area pertandingan sehingga memancing terjadinya keributan.

Bahkan sejumlah suporter pun langsung menerobos masuk ke lapangan pertandingan. Sehingga membuat sejumlah aparat kepolisian yang berjaga kewalahan lantaran kedua suporter nyaris adu jotos.



Beruntung polisi cepat melerai kedua kedua kubu suporter sehingga keributan dapat diatasi.

Para pemain pun langsung dievakuasi ke luar lapangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara petugas pengamanan meminta dan berusaha mengeluarkan suporter dari lapangan pertandingan untuk menghindari kericuhan susulan.

Usai mengamanakan seorang suporter yang dianggap sebagai pemicu terjadinya kericuhan pihak keamanan pun langsung meminta pada panitia untuk menghentikan pertandingan.

Kabag Ops Polres Sinjai, Kompol Sunyoto mengaku sudah mengamankan seorang terduga provokator dan meminta panitia menghentikan pertandingan.

"Peyebabnya karena sedikit gesekan. Sudah diamankan satu orang," katanya, Sabtu (29/10/2022).

Sementara itu, ketua Asosiasi Futsal Sulsel, Ahmad Susanto mengaku kejadian seperti itu sudah biasa terjadi dan hanya merupakan gesekan-gesekan yang kerap terjadi pada pertandingan.