Tanggapi Bharada E, Ayah Brigadir J: Sudah Terlambat, Mau Ngomong dengan Orang yang Sudah Meninggal

JAMBI - Samuel Hutabarat, ayah mendiang Brigadir J atau Nopriansyah Yoshua Hutabarat menilai apa yang diutarakan Richard Eliezer atau Bharada E yang ingin menyelamatkan Brigadir J dari rencana pembunuhan Ferdy Sambo sudah terlambat.

Samuel mengaku juga tidak bisa berkata apa-apa lagi. Yang hanya dibenaknya saat ini, para terdakwa dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.



"Mau apa lagi, mau ngomong dengan orang yang sudah meninggal," tandasnya saat di Bandara Sultan Thaha Jambi menuju ke Jakarta guna memenuhi panggilan saksi pada persidangan pembunuhan anaknya Brigadir J oleh Ferdy Sambo CS, Senin (24/10/2022).



Terkait permintaan maafnya di persidangan saat pembacaan dakwaan pada pekan lalu, pihak keluarga sudah memaafkannya.

"Selaku insan beragama, kami diajarkan memaafkannya, tapi proses hukum tetap berlaku," tegas Samuel.

Sebelumnya, Eliezer mengaku pada kuasa hukumnya jika ia ingin memberitahu Brigadir J soal rencana pembunuhan oleh Ferdy Sambo.



Namun, menurut Eliezer dan kuasa hukumnya, Eliezer tak punya banyak waktu dan kesempatan untuk berbicara langsung pada seniornya tersebut.

Untuk diketahui, saksi yang akan diperiksa pada Selasa besok, diantaranya Kamaruddin Simanjuntak, Samuel Hutabarat, Rosti Simanjuntak, Mahareza Rizky, dan Yuni Artika Hutabarat.

Berikutnya, Devianita Hutabarat, Novita Sarina Dea, Rohani Simanjuntak, Sangga Parulian, Roslin Emika Simanjuntak, Indra Mantau Pasaribu, dan terakhir Vera Mareta Simanjuntak (kekasih Brigadir J).