Menkes: Indonesia Tangani Pandemi Covid-19 Lebih Baik dari Negara Lain
loading...
A
A
A
Untuk itu, tambahnya, pemerintah membutuhkan dukungan dari semua elemen bangsa. "Ini membutuhkan bantuan dari teman-teman sekalian, agar kita bisa disiplin ketat protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan yang belum booster segera dibooster," ujarnya.
"Kita juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi khususnya yang dulu tuh meetingnya tidak pernah absen setiap minggu memimpin sendiri (rapat) sehingga kita bisa berkoordinasi secara kompak mengatasi masalah ini bersama, terimakasih," tuturnya.
Momen Reformasi Sistem Kesehatan
Menurut Menkes, pandemi menciptakan banyak kesempatan untuk melakukan reformas. Pandemi telah mendorong lembaganya untuk melakukan beberapa reformasi untuk memastikan penanganan ke depan lebih baik. "Jadi memang Bapak Presiden Jokowi meminta saya personally harus dilakukan reformasi dan kami sudah canangkan 6 reformasi," ujarnya.
Pertama adalah reformasi layanan primer. Itu basisnya di Puskesmas dan Posyandu. Akan kita revitalisasi dan yang dan kedua ada reformasi layanan rumah sakit. "Kita akan lengkapi perbanyak perbaiki rumah sakit baik alat maupun dokternya. Ketiga, reformasi sistem pertahanan kesehatan. Jadi produksi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan akan kita dorong," beber Menkes.
Keempat, lanjutnya, adalah reformasi sistem pembiayaan kesehatan. "Agar kalau terjadi lagi kita nggak panik sumber uangnya dari mana dan itu harus cukup," pungkasnya.
Da kelima yang juga pasti adalah reformasi sumber daya manusia. Saat ini, Indonesian kekurangan dokter 70.000, dokter spesialis kekurangan puluhan ribu. "Jadi produksi dokter kita jauh lebih rendah. Dan banyak masyarakat kita tidak mendapatkan akses kesehatan," katanya.
Keenam adalah reformasi dari teknologi kesehatan baik dibidang information technology maupun bio technologi. "Enam reformasi itu Bapak Presiden Jokowi minta harus segera diselesaikan sebelum akhir masa jabatan beliau di tahun 2024," tutupnya.
"Kita juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Jokowi khususnya yang dulu tuh meetingnya tidak pernah absen setiap minggu memimpin sendiri (rapat) sehingga kita bisa berkoordinasi secara kompak mengatasi masalah ini bersama, terimakasih," tuturnya.
Momen Reformasi Sistem Kesehatan
Menurut Menkes, pandemi menciptakan banyak kesempatan untuk melakukan reformas. Pandemi telah mendorong lembaganya untuk melakukan beberapa reformasi untuk memastikan penanganan ke depan lebih baik. "Jadi memang Bapak Presiden Jokowi meminta saya personally harus dilakukan reformasi dan kami sudah canangkan 6 reformasi," ujarnya.
Pertama adalah reformasi layanan primer. Itu basisnya di Puskesmas dan Posyandu. Akan kita revitalisasi dan yang dan kedua ada reformasi layanan rumah sakit. "Kita akan lengkapi perbanyak perbaiki rumah sakit baik alat maupun dokternya. Ketiga, reformasi sistem pertahanan kesehatan. Jadi produksi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan akan kita dorong," beber Menkes.
Keempat, lanjutnya, adalah reformasi sistem pembiayaan kesehatan. "Agar kalau terjadi lagi kita nggak panik sumber uangnya dari mana dan itu harus cukup," pungkasnya.
Da kelima yang juga pasti adalah reformasi sumber daya manusia. Saat ini, Indonesian kekurangan dokter 70.000, dokter spesialis kekurangan puluhan ribu. "Jadi produksi dokter kita jauh lebih rendah. Dan banyak masyarakat kita tidak mendapatkan akses kesehatan," katanya.
Keenam adalah reformasi dari teknologi kesehatan baik dibidang information technology maupun bio technologi. "Enam reformasi itu Bapak Presiden Jokowi minta harus segera diselesaikan sebelum akhir masa jabatan beliau di tahun 2024," tutupnya.
(don)