Tangani Dampak Banjir, Gubernur Sugianto Sabran Sinergi dengan Forkopimda
loading...
A
A
A
PALANGKA RAYA - Dalam rangka penanganan dampak banjr di Kalimangan Tengah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus membangun sinergi dengan semua pemangku kepentingan dan stakeholder, termasuk membangun kerja sama yang sinergis dengan Forum Koordinasi Pimpimnan Daerah (Forkopimda), dengan gerak langkah dan nawaitu yang sama untuk membantu masyarakat Kalimantan Tengah 'Satu Frekuensi-Berkah'.
Sebagai bentuk pengejawantahan tekad satu frekuensi tersebut, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menyerahkan secara simbolis bantuan sosial (bansos) kepada Korem 102/Pjg, bertempat di halaman Makorem 102/Pjg, Rabu (19/10/2022).
Bansos tersebut akan didistribusikan oleh Korem 102/Pjg melaui jajaran TNI sampai tingkat desa kepada masyarakat terdampak banjir yang ada di Kalteng.
Dalam sambutannya Gubernur Sugiyanto mengatakan bahwa TNI memiliki struktur yang kuat hingga ke tingkat desa, sehingga distribusi bantuan akan sampai pada sasaran.
“Pemprov Kalteng tentu tidak akan maksimal dalam distribusi bantuan tanpa bantuan dari TNI, karena institusi ini memiliki struktur dan komando yang kuat dari atas hingga ke bawah, maka penanganan distribusi bantuan ini merupakan sinergitas antara Pemprov dan jajaran TNI perwujudan dari tekad satu frekuensi,” ucapnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng per 18 Oktober 2022, saat ini banjir telah terjadi di delapan kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Kota Palangka Raya, Pulang Pisau dan Barito Utara.
“Total wilayah terdampak sebanyak 40 Kecamatan, 213 Desa/Kelurahan, 19.698 Kepala Keluarga, 58.152 Jiwa, dan Pengungsi 89 KK, 289 Jiwa. Data ini terus diupdate perkembangannya dengan kabupaten/kota,” ujarnya.
Menurut Sugianto, bencana banjir pada Oktober ini merupakan yang ketiga dalam tahun ini setelah pada Agustus dan September 2022.
“Kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sebanyak enam kabupaten, yaitu Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Katingan, sedangkan Seruyan dalam proses penetapan perpanjangan status tanggap darurat,” tuturnya.
Lebih lanjut Gubernur menyebut bencana banjir memberikan dampak pada lebih 50 persen kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalteng dan telah berulang terjadi, untuk itu Pemprov Kalteng terus memantau penanganan banjir yang dilakukan oleh pemkab/pemkot, dan telah menyalurkan berbagai bantuan ke kabupaten/kota terdampak banjir.
“Banjir ini menyebabkan masyarakat petani kehilangan mata pencaharian, mereka tidak bisa bercocok tanam dan bahkan gagal panen, karena lahannya terendam banjir. Hal tersebut mencetus permasalahan baru bidang sosial dan ekonomi,” kata gubernur.
Sebagai bentuk pengejawantahan tekad satu frekuensi tersebut, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menyerahkan secara simbolis bantuan sosial (bansos) kepada Korem 102/Pjg, bertempat di halaman Makorem 102/Pjg, Rabu (19/10/2022).
Bansos tersebut akan didistribusikan oleh Korem 102/Pjg melaui jajaran TNI sampai tingkat desa kepada masyarakat terdampak banjir yang ada di Kalteng.
Dalam sambutannya Gubernur Sugiyanto mengatakan bahwa TNI memiliki struktur yang kuat hingga ke tingkat desa, sehingga distribusi bantuan akan sampai pada sasaran.
“Pemprov Kalteng tentu tidak akan maksimal dalam distribusi bantuan tanpa bantuan dari TNI, karena institusi ini memiliki struktur dan komando yang kuat dari atas hingga ke bawah, maka penanganan distribusi bantuan ini merupakan sinergitas antara Pemprov dan jajaran TNI perwujudan dari tekad satu frekuensi,” ucapnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng per 18 Oktober 2022, saat ini banjir telah terjadi di delapan kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Kota Palangka Raya, Pulang Pisau dan Barito Utara.
“Total wilayah terdampak sebanyak 40 Kecamatan, 213 Desa/Kelurahan, 19.698 Kepala Keluarga, 58.152 Jiwa, dan Pengungsi 89 KK, 289 Jiwa. Data ini terus diupdate perkembangannya dengan kabupaten/kota,” ujarnya.
Menurut Sugianto, bencana banjir pada Oktober ini merupakan yang ketiga dalam tahun ini setelah pada Agustus dan September 2022.
“Kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sebanyak enam kabupaten, yaitu Kabupaten Lamandau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Katingan, sedangkan Seruyan dalam proses penetapan perpanjangan status tanggap darurat,” tuturnya.
Lebih lanjut Gubernur menyebut bencana banjir memberikan dampak pada lebih 50 persen kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalteng dan telah berulang terjadi, untuk itu Pemprov Kalteng terus memantau penanganan banjir yang dilakukan oleh pemkab/pemkot, dan telah menyalurkan berbagai bantuan ke kabupaten/kota terdampak banjir.
“Banjir ini menyebabkan masyarakat petani kehilangan mata pencaharian, mereka tidak bisa bercocok tanam dan bahkan gagal panen, karena lahannya terendam banjir. Hal tersebut mencetus permasalahan baru bidang sosial dan ekonomi,” kata gubernur.