Terungkap! Ini Alasan Pria di Indragiri Hulu Rakit dan Ledakkan Bom
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Polisi berhasil menangkap NM (47), warga Seberida Kabupaten Indragiri Hulu , Riau terkait kasus perakitan dan peledakan bom. Kepada polisi NM mengaku bahwa hal itu dilakukan karena sakit hati.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan bahwa motif tersangka merakit bom karena sakit hari kepada warga. Dimana pria paruh baya ini sering menjadi korban bully (perundungan).
"Pelaku ini sering dibully karena sikapnya yang dinilai kurang baik di masyarakat. Jadi dia sakit hati," ucap Sunarto, Rabu (5/10/2022).
Kepada polisi, dia menyebut sering dibully karena penampilannya yang dinilai kumal, tidak pernah bergaul. Pria yang akrab disapa Ocu ini juga sering makan tidak bayar, sehingga membuat warga kesal.
"Tersangka ini dibully karena penampilannya, maaf, ada juga menyebut dia gila. Warga menyebut bahwa sering makan di warung tapi dia tidak pernah bayar sehingga dia dibully," imbuhnya.
Selain itu, tersangka juga pernah menembak seorang bocah di lingkungannya dengan senapan. Diduga anak tersebut membully tersangka. “Atas hal itulah dia dendam dan merakit bom,” ujarnya.
Dia membeli bahan bahan peledak dan dirakitnya dengan cara belajar melalui google dan YouTube. NM membeli bahan peledak seperti kabel kabel, jam digital, belerang, pupuk, arang, soldet baterai, timbangan.
Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menambahkan bahwa tersangka sudah beberapa kali melakukan uji coba meledakan bom. September 2022, pelaku mencoba merakit dan mencampurkan semua bahan peledak tersebut ke dalam wadah ember.
Setelah tercampur merata, dimasukkan ke dalam botol bekas yang berisikan bahan peledak, dan pelaku mulai membakarnya.Pada percobaan tersebut, mengeluarkan bunyi namun tidak begitu kuat.
Tidak berapa lama kembali dilakukan uji coba yang kedua. Pelaku menggunakan kabel listrik yang sudah dipisahkan kedua sisinya.
Kemudian memasukkan ke dalam botol melalui lubang tutup botol dan pelaku memposisikan ujung kabel menyentuh bahan peledak yang sudah dicampurkan ke dalam botol tersebut.
Kemudian Pelaku meletakkan botol dilahan semak di depan rumah, dan menarik kabel kedalam rumahnya. Selanjutnya Kabel listrik disambungkan ke sisi positif dan negative pada aki motor yang berada di dalam rumah.
"Pada percobaan kedua ini, pelaku menunggu kira-kira 5-10 detik hingga bahan peledak tersebut bereaksi dan menimbulkan suara ledakan dari petasan namun terdengar lebih kuat dari hasil percobaan peledakan bahan peledak pertama. Sasarannya ini adalah salah satu warung dekat rumahnya itu yang sering membullya,"imbuhnya.
Pada 3 Oktober 2022, pelaku kembali mencoba merakit dan mencampurkan bahan peledak tersebut, setelah menjadi satu rangkaian, kemudian memasukkannya ke dalam karung beras yang telah berisi rangkaian bahan peledak, kemudian diletakkan di pinggir jalan depan rumahnya. Kemudian pelaku mensetting timernya untuk waktu 30 menit.
Terhadap satu rangkaian pada percobaan ketiga tersebut, ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Sedangkan pelaku sendiri pulang kerumahnya di Desa Kelesa berjarak 7 kilometer dari lokasi. Belakangan bahwa bom waktu itu meledak juga.
Atas hal tersebut pada 4 Oktober 2022, pelaku berhasil diamankan dikontrakan pertamanya di Dusun Sei Bangkar RT. 041 RW.011 Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida.
"Ini bom pipa. Di dalam pipa itu juga diisi pecahan keramik. Ini termasuk bom low exsplosive. Radius bom ini 50-60 meter. Sementara suara ledakannya bisa didengar di jarak 1 KM. Suara ledakannya lebih keras dari mercun," imbuhnya.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan bahwa motif tersangka merakit bom karena sakit hari kepada warga. Dimana pria paruh baya ini sering menjadi korban bully (perundungan).
"Pelaku ini sering dibully karena sikapnya yang dinilai kurang baik di masyarakat. Jadi dia sakit hati," ucap Sunarto, Rabu (5/10/2022).
Kepada polisi, dia menyebut sering dibully karena penampilannya yang dinilai kumal, tidak pernah bergaul. Pria yang akrab disapa Ocu ini juga sering makan tidak bayar, sehingga membuat warga kesal.
"Tersangka ini dibully karena penampilannya, maaf, ada juga menyebut dia gila. Warga menyebut bahwa sering makan di warung tapi dia tidak pernah bayar sehingga dia dibully," imbuhnya.
Selain itu, tersangka juga pernah menembak seorang bocah di lingkungannya dengan senapan. Diduga anak tersebut membully tersangka. “Atas hal itulah dia dendam dan merakit bom,” ujarnya.
Dia membeli bahan bahan peledak dan dirakitnya dengan cara belajar melalui google dan YouTube. NM membeli bahan peledak seperti kabel kabel, jam digital, belerang, pupuk, arang, soldet baterai, timbangan.
Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menambahkan bahwa tersangka sudah beberapa kali melakukan uji coba meledakan bom. September 2022, pelaku mencoba merakit dan mencampurkan semua bahan peledak tersebut ke dalam wadah ember.
Setelah tercampur merata, dimasukkan ke dalam botol bekas yang berisikan bahan peledak, dan pelaku mulai membakarnya.Pada percobaan tersebut, mengeluarkan bunyi namun tidak begitu kuat.
Tidak berapa lama kembali dilakukan uji coba yang kedua. Pelaku menggunakan kabel listrik yang sudah dipisahkan kedua sisinya.
Kemudian memasukkan ke dalam botol melalui lubang tutup botol dan pelaku memposisikan ujung kabel menyentuh bahan peledak yang sudah dicampurkan ke dalam botol tersebut.
Kemudian Pelaku meletakkan botol dilahan semak di depan rumah, dan menarik kabel kedalam rumahnya. Selanjutnya Kabel listrik disambungkan ke sisi positif dan negative pada aki motor yang berada di dalam rumah.
"Pada percobaan kedua ini, pelaku menunggu kira-kira 5-10 detik hingga bahan peledak tersebut bereaksi dan menimbulkan suara ledakan dari petasan namun terdengar lebih kuat dari hasil percobaan peledakan bahan peledak pertama. Sasarannya ini adalah salah satu warung dekat rumahnya itu yang sering membullya,"imbuhnya.
Pada 3 Oktober 2022, pelaku kembali mencoba merakit dan mencampurkan bahan peledak tersebut, setelah menjadi satu rangkaian, kemudian memasukkannya ke dalam karung beras yang telah berisi rangkaian bahan peledak, kemudian diletakkan di pinggir jalan depan rumahnya. Kemudian pelaku mensetting timernya untuk waktu 30 menit.
Terhadap satu rangkaian pada percobaan ketiga tersebut, ditinggal begitu saja di pinggir jalan. Sedangkan pelaku sendiri pulang kerumahnya di Desa Kelesa berjarak 7 kilometer dari lokasi. Belakangan bahwa bom waktu itu meledak juga.
Atas hal tersebut pada 4 Oktober 2022, pelaku berhasil diamankan dikontrakan pertamanya di Dusun Sei Bangkar RT. 041 RW.011 Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida.
"Ini bom pipa. Di dalam pipa itu juga diisi pecahan keramik. Ini termasuk bom low exsplosive. Radius bom ini 50-60 meter. Sementara suara ledakannya bisa didengar di jarak 1 KM. Suara ledakannya lebih keras dari mercun," imbuhnya.
(nic)