Jabar Jadikan Kota Sukabumi Daerah Percontohan KBM di Sekolah
loading...
A
A
A
BANDUNG -
Pemprov Jawa Barat menjadikan Kota Sukabumi sebagai daerah percontohan (pilot project) penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah di tengah pandemi COVID-19.
Guna memastikan kesiapannya, Dinas Pendidikan (Disdik Jabar) telah melakukan peninjauan langsung terhadap SMA/SMK di Kota Sukabumi yang dinilai siap kembali membuka aktivitas KBM di sekolah.
"Sekolah di Sukabumi jadi piloting (percontohan) yang melakukan KBM di sekolah," ujar Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi, Sabtu (4/7/2020).
Dedi menyatakan, Pemprov Jabar sangat berhati-hati dalam menyelenggarakan KBM tatap muka di SMA/SMK di Kota Sukabumi yang kini telah berstatus zona hijau, agar potensi penularan COVID-19 dapat ditekan.
Meski begitu, berdasarkan hasil peninjauannya di salah satu sekolah, yakni SMA Negeri 4 di Jalan Ir H Djuanda Nomor 8, Kota Sukabumi dan sejumlah sekolah lainnya, diputuskan bahwa tidak semua sekolah memulai aktivitas KBM.
"Dari total 39 SMA dan SMK yang terdiri dari 9 berstatus sekolah negeri dan 30 sekolah swasta, tidak semua akan memulai KBM di sekolah," tutur Dedi.
Selain tidak semua sekolah kembali menggelar KBM, sekolah yang diizinkan menggelar KBM hanyalah yang mayoritas muridnya memang berasal dari Kota Sukabumi.
"Jika sekolahnya ternyata (siswanya) sebagian besar dari luar Kota Sukabumi, misalnya Kabupaten Sukabumi yang masih zona biru, maka tetap tidak diizinkan," tegas Dedi.
Tidak hanya itu, secara teknis, akan ada pembagian waktu KBM di sekolah, agar siswa tetap menjaga jarak. Aktivitas KBM akan diatur, sehingga hanya ada 18 orang per kelas serta diberlakukan pembagian jadwal per pekan
"Misalnya minggu ini kelas X, minggu selanjutnya kelas XI, kemudian kelas XII," jelasnya.
Pemprov Jawa Barat menjadikan Kota Sukabumi sebagai daerah percontohan (pilot project) penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah di tengah pandemi COVID-19.
Guna memastikan kesiapannya, Dinas Pendidikan (Disdik Jabar) telah melakukan peninjauan langsung terhadap SMA/SMK di Kota Sukabumi yang dinilai siap kembali membuka aktivitas KBM di sekolah.
"Sekolah di Sukabumi jadi piloting (percontohan) yang melakukan KBM di sekolah," ujar Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi, Sabtu (4/7/2020).
Dedi menyatakan, Pemprov Jabar sangat berhati-hati dalam menyelenggarakan KBM tatap muka di SMA/SMK di Kota Sukabumi yang kini telah berstatus zona hijau, agar potensi penularan COVID-19 dapat ditekan.
Meski begitu, berdasarkan hasil peninjauannya di salah satu sekolah, yakni SMA Negeri 4 di Jalan Ir H Djuanda Nomor 8, Kota Sukabumi dan sejumlah sekolah lainnya, diputuskan bahwa tidak semua sekolah memulai aktivitas KBM.
"Dari total 39 SMA dan SMK yang terdiri dari 9 berstatus sekolah negeri dan 30 sekolah swasta, tidak semua akan memulai KBM di sekolah," tutur Dedi.
Selain tidak semua sekolah kembali menggelar KBM, sekolah yang diizinkan menggelar KBM hanyalah yang mayoritas muridnya memang berasal dari Kota Sukabumi.
"Jika sekolahnya ternyata (siswanya) sebagian besar dari luar Kota Sukabumi, misalnya Kabupaten Sukabumi yang masih zona biru, maka tetap tidak diizinkan," tegas Dedi.
Tidak hanya itu, secara teknis, akan ada pembagian waktu KBM di sekolah, agar siswa tetap menjaga jarak. Aktivitas KBM akan diatur, sehingga hanya ada 18 orang per kelas serta diberlakukan pembagian jadwal per pekan
"Misalnya minggu ini kelas X, minggu selanjutnya kelas XI, kemudian kelas XII," jelasnya.