Menyayat Hati! Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Pingsan di Pelukan Menko PMK Muhadjir Effendy
loading...
A
A
A
MALANG - Duka mendalam masih dirasakan keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan. Mereka mencurahkan kesedihannya saat didatangi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Senin (3/10/2022).
Begitu bertemu dan memeluk Muhadjir, seorang ayah dari korban tragedi memilukan ini langsung ambruk pingsan.
Momen ini terjadi saat Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah didampingi oleh Wali Kota Malang Sutiaji memberikan santunan korban di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Ayah korban langsung tergeletak begitu ia menangis dipelukan menteri kelahiran Madiun ini. Sesaat berikutnya ayah ini langsung ambruk pingsan.
Sontak saja, Menko PMK yang dipeluk langsung berusaha untuk menangkapnya agar tak terjatuh. Dibantu Mensos Tri Rismaharini dan Ahmad Basarah, langsung dipanggilkan tenaga medis.
"Tolong tenaga medis, mana tenaga medis, tolong cepat," ucap Tri Rismaharini, sambil memanggil tenaga medis.
Alhasil ayah korban tragedi ini langsung dievakuasi ke luar Kantor Kecamatan Lowokwaru untuk diambil tindakan medis.
Pemerintah pusat sendiri langsung bergerak cepat pasca identifikasi korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Kementerian Sosial (Kemensos) di bawah komando Tri Rismaharini langsung menyerahkan 125 ahli waris keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Mensos Tri Rismaharini mengatakan, keluarga ahli waris korban mendapat santunan sebesar Rp15 juta per korbannya. Selain santunan uang, korban juga diberikan beberapa bahan sembako.
"Kalau korbannya satu keluarga ada dua, kami berikan dua, kalau tiga ya kita berikan tiga, kita berikan ini kemudian kita berikan sembako," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain.
Tak hanya para pemain Persebaya saja, pemain Arema FC juga diserang oleh sekitar tiga ribuan Aremania sesuai pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
Bahkan petugas kepolisian juga diserang hingga mengakibatkan dua orang kepolisian meninggal dunia. Selanjutnya 10 mobil dinas kepolisian juga dinyatakan rusak dan tiga mobil pribadi dirusak massa.
Akibat kejadian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada sebanyak 125 jiwa meninggal dunia. Tak hanya itu ada 323 korban luka yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Lihat Juga: Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
Begitu bertemu dan memeluk Muhadjir, seorang ayah dari korban tragedi memilukan ini langsung ambruk pingsan.
Momen ini terjadi saat Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah didampingi oleh Wali Kota Malang Sutiaji memberikan santunan korban di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Ayah korban langsung tergeletak begitu ia menangis dipelukan menteri kelahiran Madiun ini. Sesaat berikutnya ayah ini langsung ambruk pingsan.
Sontak saja, Menko PMK yang dipeluk langsung berusaha untuk menangkapnya agar tak terjatuh. Dibantu Mensos Tri Rismaharini dan Ahmad Basarah, langsung dipanggilkan tenaga medis.
"Tolong tenaga medis, mana tenaga medis, tolong cepat," ucap Tri Rismaharini, sambil memanggil tenaga medis.
Alhasil ayah korban tragedi ini langsung dievakuasi ke luar Kantor Kecamatan Lowokwaru untuk diambil tindakan medis.
Pemerintah pusat sendiri langsung bergerak cepat pasca identifikasi korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Kementerian Sosial (Kemensos) di bawah komando Tri Rismaharini langsung menyerahkan 125 ahli waris keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Mensos Tri Rismaharini mengatakan, keluarga ahli waris korban mendapat santunan sebesar Rp15 juta per korbannya. Selain santunan uang, korban juga diberikan beberapa bahan sembako.
"Kalau korbannya satu keluarga ada dua, kami berikan dua, kalau tiga ya kita berikan tiga, kita berikan ini kemudian kita berikan sembako," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3. Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain.
Tak hanya para pemain Persebaya saja, pemain Arema FC juga diserang oleh sekitar tiga ribuan Aremania sesuai pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
Bahkan petugas kepolisian juga diserang hingga mengakibatkan dua orang kepolisian meninggal dunia. Selanjutnya 10 mobil dinas kepolisian juga dinyatakan rusak dan tiga mobil pribadi dirusak massa.
Akibat kejadian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada sebanyak 125 jiwa meninggal dunia. Tak hanya itu ada 323 korban luka yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Lihat Juga: Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
(shf)