3 Jenazah Korban Kebrutalan KKB Disambut Isak Tangis Keluarga di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tiga jenazah korban pembunuhan kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) asal Sulawesi Selatan, disambut isak tangis keluarga saat tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar , Minggu (2/10/2022).
Tangis keluarga pecah saat peti jenazah dimasukkan ke mobil ambulans. Rencananya, seluruh jenazah ini akan langsung dipulangkan menuju kampung halaman masing-masing untuk dikebumikan.
Setelah menempuh perjalanan melalui jalur udara selama 4 jam, tiga jenazah korban pembunuhan yang dilakukan oleh KKB di Papua Barat, tiba di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Ketiga jenazah ini diketahui bernama, Abbas (40), Sudarmin (50) dan Armin (45). Mereka merupakan pekerja proyek di Teluk Bintuni Papua Barat yang tewas mengenaskan setelah dibacok kemudian dibakar oleh KKB saat sedang bekerja di lokasi proyek.
Dari pantauan, tangis haru sejumlah kerabat dan keluarga tak terbendung saat ketiga peti jenazah diturunkan dari pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 3941 kemudian dikeluarkan dari terminal kargo dan dimasukan ke dalam ambulans untuk selanjutnya diberangkatkan melalui jalur darat ke kampung halaman masing-masing di Kabupaten Pinrang dan Kota Makassar untuk dikebumikan.
Keluarga korban, Wardah mengatakan, Abas bersama sang istri dan anak-anaknya sudah sekitar 20 tahunan tinggal di Papua. "Disana mereka bekerja sebagai operator alat berat, pas kejadian malam sekitar hari Kamis itu saya dapat kabar kalau keluarga menjadi korban," tuturnya.
Dia berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menangani persoalan ini. Apalagi tak sedikit nyawa yang sudah melayang akibat KKB. "Ini kita mau jemput untuk dikebumikan di kampung halaman di Pinrang," katanya
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pemprov Papua Barat, Najamuddin Bennu mengatakan, ada 3 jenazah yang dipulangkan hari ini. Ketiganya merupakan warga Sulsel.
Dia menjelasman, korban merupakan pekerja proyek Jalan Trans di sana. "Apa yang dituduhkan KKB itu tidak benar. KKB mengatakan kalau mereka merupakan TNI/Polri yang menyamar. Padahal mereka adalah warga sipil yang sudah bekerja disana," ujarnya.
Diketahui, KKB kembali melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap warga sipil di Teluk Bintuni Papua Barat beberapa waktu lalu, akibat insiden penyerangan tersebut 4 pekerja proyek tewas setelah dibacok dan dibakar.
Tangis keluarga pecah saat peti jenazah dimasukkan ke mobil ambulans. Rencananya, seluruh jenazah ini akan langsung dipulangkan menuju kampung halaman masing-masing untuk dikebumikan.
Setelah menempuh perjalanan melalui jalur udara selama 4 jam, tiga jenazah korban pembunuhan yang dilakukan oleh KKB di Papua Barat, tiba di terminal kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Ketiga jenazah ini diketahui bernama, Abbas (40), Sudarmin (50) dan Armin (45). Mereka merupakan pekerja proyek di Teluk Bintuni Papua Barat yang tewas mengenaskan setelah dibacok kemudian dibakar oleh KKB saat sedang bekerja di lokasi proyek.
Dari pantauan, tangis haru sejumlah kerabat dan keluarga tak terbendung saat ketiga peti jenazah diturunkan dari pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 3941 kemudian dikeluarkan dari terminal kargo dan dimasukan ke dalam ambulans untuk selanjutnya diberangkatkan melalui jalur darat ke kampung halaman masing-masing di Kabupaten Pinrang dan Kota Makassar untuk dikebumikan.
Keluarga korban, Wardah mengatakan, Abas bersama sang istri dan anak-anaknya sudah sekitar 20 tahunan tinggal di Papua. "Disana mereka bekerja sebagai operator alat berat, pas kejadian malam sekitar hari Kamis itu saya dapat kabar kalau keluarga menjadi korban," tuturnya.
Dia berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menangani persoalan ini. Apalagi tak sedikit nyawa yang sudah melayang akibat KKB. "Ini kita mau jemput untuk dikebumikan di kampung halaman di Pinrang," katanya
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pemprov Papua Barat, Najamuddin Bennu mengatakan, ada 3 jenazah yang dipulangkan hari ini. Ketiganya merupakan warga Sulsel.
Dia menjelasman, korban merupakan pekerja proyek Jalan Trans di sana. "Apa yang dituduhkan KKB itu tidak benar. KKB mengatakan kalau mereka merupakan TNI/Polri yang menyamar. Padahal mereka adalah warga sipil yang sudah bekerja disana," ujarnya.
Diketahui, KKB kembali melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap warga sipil di Teluk Bintuni Papua Barat beberapa waktu lalu, akibat insiden penyerangan tersebut 4 pekerja proyek tewas setelah dibacok dan dibakar.
(nic)