Miris! Rumah Warga Surabaya Banyak yang Belum Teraliri Air Bersih PDAM

Kamis, 29 September 2022 - 07:53 WIB
loading...
Miris! Rumah Warga Surabaya Banyak yang Belum Teraliri Air Bersih PDAM
Warga Kota Surabaya, ternyata masih banyak yang belum teraliri air bersih PDAM. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Camat dan lurah diminta oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi untuk mendata masing-masing wilayahnya yang belum teraliri air bersih PDAM. Data itu sangat dibutuhkan, untuk memastikan berapa jumlah rumah di Kota Pahlawan yang belum teraliri air bersih PDAM.



Tugas pendataan warga yang belum teraliri air bersih PDAM itu, disampaikan Eri Cahyadi kepada para camat dan lurah saat menghadiri acara "Temu Camat Lurah Kota Surabaya" bersama jajaran Direksi PDAM Surya Sembada, Rabu (28/9/2022).



Eri Cahyadi menyampaikan, pada akhir tahun 2023 Pemkot Surabaya menargetkan seluruh wilayah di Kota Pahlawan sudah teraliri air bersih PDAM. Untuk mendukung hal itu, maka dalam kesempatan ini Direksi PDAM menggelar rapat koordinasi bersama camat dan lurah se-Kota Surabaya.



"Sehingga saya minta (PDAM) mengumpulkan lurah dan camat untuk menginformasikan di mana wilayahnya, di mana warganya yang masih belum teraliri air bersih PDAM," kata Eri Cahyadi di kantor PDAM Surya Sembada Surabaya, Rabu (28/9/2022).

Menurutnya, informasi yang disampaikan lurah dan camat tersebut, akan sangat membantu jajaran PDAM Surya Sembada. Dengan demikian, PDAM dapat mengambil langkah-langkah perhitungan untuk penyelesaian.

"Sehingga akan dilakukan perhitungan oleh PDAM, apakah perlu pipa baru, atau apa, sehingga bisa teraliri air bersih PDAM. Fainsyaallah di tahun 2023, semuanya harus teraliri air," ujarnya.



Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi juga kembali meminta Direksi PDAM untuk mengkaji ulang terkait tarif air bersih. Sebab, ia menginginkan agar tarif PDAM dapat dibedakan antara klaster perumahan menengah ke atas dengan perkampungan. "Tarif masih kita hitung. Karena saya berharapnya, tidak ada lagi warga miskin mensubsidi warga kaya. Tapi dijaga betul," katanya.

Dengan demikian, maka warga yang benar-benar mampu tetap membayar PDAM. Sedangkan warga yang tidak mampu, dapat disubsidi oleh pemerintah. Karena baginya, pemerintah harus hadir untuk warganya. "Ini yang harus diubah cara kerjanya. Saya berharapnya di 2023 sudah berjalan semuanya," ujarnya.



Di sisi lain, Eri juga meminta PDAM supaya melakukan kajian soal tarif air bersih bagi warga miskin. Misalnya, ia mencontohkan, untuk pelanggan dari kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kebutuhan air di bawah 10 ribu liter, mereka dapat diberi skema subsidi.

"Kalau air itu untuk kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, 10 ribu liter itu bisa untuk lima orang yang (tinggal) di luasan rumah 70 meter persegi. Ini lagi dikaji, saya berharap kalau itu (perhitungan) bisa gratis, ya gratiskan," katanya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)