Demo Ricuh, Bobotoh Lempari Graha Persib Pakai Botol Air Mineral
loading...
A
A
A
BANDUNG - Jelang sore hari, aksi demo bobotoh di Graha Persib Bandung, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (28/9/2022) diwarnai kericuhan. Para demonstran melempari Graha Persib menggunakan botol kemasan air mineral.
Para bobotoh melempari Graha Persib menggunakan kemasan air mineral. Akibatnya, lemparan air mineral itu mengenai polisi yang berjaga membentuk barikade di depan Graha Persib.
Polisi berjaga mengenakan tameng lengkap. Tak kurang 300 polisi bersiaga di lokasi.
Tak jelas apa yang menyulut para bobotoh melakukan pelemparan. Namun tampak sesama bobotoh saling menenangkan.
"Tahan.. tahan," teriak salah seorang bobotoh. Informasi yang dihimpun, bobotoh kesal karena aksi mereka tidak ditemui pihak manajemen.
Aksi tak kondusif juga tampak pada siang hari. Saat itu antar bobotoh terlibat aksi saling lempar botol air kemasan mineral. Bobotoh juga sempat menyalakan kembang api. Namun aksi tersebut bisa segera direndam.
Diketahui, ribuan bobotoh menggeruduk kantor manajemen Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (28/9/2022).
Mereka menggelar aksi demonstrasi kepada manajemen Persib terkait sistem tiketing.
Pantauan di lapangan, para demonstran melakukan aksi long march dari Lapangan Saparua, Jalan Aceh. Mereka berkumpul sejak pukul 10.00 WIB, kemudian melakukan long march menuju Graha Persib pada pukul 13.00 WIB. Rombongan demonstran tiba di Graha Persib sekitar pukul 13.30 dan langsung membentuk barusan.
"Intinya, tuntutan kami, permudah tiket buat komunitas. Kolektif saja. Ini bukan soal kuota, tapi soal sistem distribusi. Kami dapat kendala, karena harus ambil tiket one on one. Sementara rombongan kami satu bus datang dan antre. Kabayang yang dari luar kota," kata perwakilan demonstran, Yudi Baduy.
Menurut dia, sistem ticketing online yang saat ini digunakan manajemen Persib menyulitkan komunitas. Mereka pun menilai, sistem online ini belum siap dijalankan 100 persen. Hal itu terlihat dari banyaknya masalah yang muncul.
"Lihat kan stadion kosong. Kalau tiket baik-baik saja, stadion pasti penuh. Katanya Persib supporternya banyak, tapi kok kosong terus. Dan di klub lain kok bisa, dan ini cuman di Bandung aja," sindir Yudi.
Para bobotoh melempari Graha Persib menggunakan kemasan air mineral. Akibatnya, lemparan air mineral itu mengenai polisi yang berjaga membentuk barikade di depan Graha Persib.
Baca Juga
Polisi berjaga mengenakan tameng lengkap. Tak kurang 300 polisi bersiaga di lokasi.
Tak jelas apa yang menyulut para bobotoh melakukan pelemparan. Namun tampak sesama bobotoh saling menenangkan.
"Tahan.. tahan," teriak salah seorang bobotoh. Informasi yang dihimpun, bobotoh kesal karena aksi mereka tidak ditemui pihak manajemen.
Aksi tak kondusif juga tampak pada siang hari. Saat itu antar bobotoh terlibat aksi saling lempar botol air kemasan mineral. Bobotoh juga sempat menyalakan kembang api. Namun aksi tersebut bisa segera direndam.
Diketahui, ribuan bobotoh menggeruduk kantor manajemen Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (28/9/2022).
Mereka menggelar aksi demonstrasi kepada manajemen Persib terkait sistem tiketing.
Pantauan di lapangan, para demonstran melakukan aksi long march dari Lapangan Saparua, Jalan Aceh. Mereka berkumpul sejak pukul 10.00 WIB, kemudian melakukan long march menuju Graha Persib pada pukul 13.00 WIB. Rombongan demonstran tiba di Graha Persib sekitar pukul 13.30 dan langsung membentuk barusan.
"Intinya, tuntutan kami, permudah tiket buat komunitas. Kolektif saja. Ini bukan soal kuota, tapi soal sistem distribusi. Kami dapat kendala, karena harus ambil tiket one on one. Sementara rombongan kami satu bus datang dan antre. Kabayang yang dari luar kota," kata perwakilan demonstran, Yudi Baduy.
Menurut dia, sistem ticketing online yang saat ini digunakan manajemen Persib menyulitkan komunitas. Mereka pun menilai, sistem online ini belum siap dijalankan 100 persen. Hal itu terlihat dari banyaknya masalah yang muncul.
"Lihat kan stadion kosong. Kalau tiket baik-baik saja, stadion pasti penuh. Katanya Persib supporternya banyak, tapi kok kosong terus. Dan di klub lain kok bisa, dan ini cuman di Bandung aja," sindir Yudi.
(shf)