Kisah Gajah Mada Pimpin Pasukan Bhayangkara Tumpas Pemberontakan Ra Kuti

Minggu, 21 Agustus 2022 - 06:09 WIB
loading...
Kisah Gajah Mada Pimpin Pasukan Bhayangkara Tumpas Pemberontakan Ra Kuti
Gajah Mada yang memimpinan pasukan khusus Bhayangkara berhasil menumpas pemberontakan Ra Kuti yang ingin membunuh Raja Majapahit Shri Jayanegara. Foto/Ist
A A A
Mahapatih Gajah Mada saat masih menjadi pimpinan pasukan khusus Bhayangkara yang bertugas mengawal Raja Majapahit berhasil menumpas sejumlah pemberontakan yang dilakukan pejabat di lingkaran kekuasaan.

Kisah Gajah Mada Pimpin Pasukan Bhayangkara Tumpas Pemberontakan Ra Kuti

Foto/Ist

Sosok yang akhirnya menjadi mahapatih yang terkenal dengan Sumpah Palapa itu berhasil menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Raja Majapahit, Shri Jayanegara oleh Ra Kuti.



Shri Jayanegara merupakan putra Raden Wijaya yang naik takhta menjadi Raja Majapahit kedua.

Sosok Ra Kuti merupakan salah satu dari tujuh orang Dharmaputra yang dibentuk pada masa Raja Majapahit pertama, Raden Wijaya. Berdasarkan naskah kitab Pararaton, para Dharmaputra disebut merupakan pengalasan wineh suka, yang artinya pegawai istimewa yang sangat disayangi raja.

Tujuh orang Dharmaputra atau tersebut yaitu Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Ketujuh orang ini akhirnya tewas dalam pemberontahan di masa pemerintahan Raja Shri Jayanegara.

Menurut Dr Purwadi dalam buku Sejarah Raja-Raja Jawa, Ra Kuti terlihat paling unggul di antara sejumlah Dharmaputra. Dia berusaha untuk mendapatkan kepercayaan serta selalu berusaha dekat dengan raja.



Diam-diam, Ra Kuti memiliki misi khusus untuk mewujudkan keinginan yang selama ini dipendamnya. Dia dendam dan marah kepada Raja Shri Jayanegara! Sehingga ingin membunuhnya.

Kisah Gajah Mada Pimpin Pasukan Bhayangkara Tumpas Pemberontakan Ra Kuti


Sementara Gajah Mada memimpin pasukan khusus Bhayangkara yang bertugas melindungi raja. Saat terjadi intrik di lingkaran kekuasaan, Gajah Mada bersama 15 orang anggota Bhayangkara yang setia berusaha melindungi keselamatan Shri Jayanegara.

Para anggota Bhayangkara ini merupakan prajurit pilihan yang memiliki kesaktian dan ilmu kanuragan yang mumpuni.

Pemberontakan Ra Kuti terjadi tahun 1319. Pemicunya lantaran Raja Shri Jayanegara dianggap oleh Ra Kuti merusak rumah tangganya hingga menyebabkan sang istri meninggal.

Ra Kuti yang memiliki jaringan dan kekuasaan kemudian membentuk barisan bawah tanah guna membunuh Raja Shri Jayanegara.

Setelah siap, Ra Kuti dan teman-temannya pada suatu malam memaksa masuk Istana. Sejumlah senopati perang Kerajaan Majapahit yang sedang tidur pulas menjadi korban aksi Ra Kuti dan teman-temannya.

Namun ternyata, niat Ra Kuti membunuh Shri Jayanegara tidak kesampaian karena telah diketahui olah Gajah Mada. Raja Shri Jayanegara yang sedang tidur pulas diam-diam telah diangkat dan dibawa lari mengungsi oleh Gajah Mada.

Gajah Mada bersama 15 anak buahnya menyelamatkan raja dan membawanya ke lokasi aman di Desa Bedander, tepatnya di rumah Buyut Bedander.

Tiba-tiba seorang pengalasan atau pesuruh di rumah Buyut Bedander meminta pamit hendak ke Majapahit. Karena curiga orang tersebut adalah antek Ra Kuti, Gajah Mada dann pasukannya membunuh orang tersebut.

Bagi Gajah Mada, keamanan persembunyian Prabu Shri Jayanegara harus dijaga serapi dan serapat mungkin. Pada hari kelima, Gajah Mada meminta izin kepada Prabu Jayanegara untuk memantau perkembangan Ibu Kota Majapahit.

Setiba di Majapahit, Gajah Mada menemui para menteri dan prajurit. Para menteri dan prajurit bertanya tentang keselamatan Prabu Jayanegara. Pada awalnya, Gajah Mada berbohong. Dia mengatakan Sang Prabu Jayanegara tewas dibunuh kawan-kawan Ra Kuti. Mendengar hal itu, para menteri dan prajurit terlihat sangat berduka cita.



Melihat reaksi para menteri dan prajurit, Gajah Mada merasakan ada darah kesetiaan yang mengalir pada para menteri tersebut. Karena itu, Gajah Mada menceritakan hal sebenarnya bahwa Sang Prabu Jayanegara masih sehat dan segar bugar.

Gajah Mada lalu meminta perlindungan kepada para menteri itu untuk menumpas Ra Kuti dan bawahannya. Tidak berapa lama, Ra Kuti dan pasukannya berhasil disingkirkan oleh pasukan Bhayangkara dan para prajurit Majapahit yang setia di bawah pimpinan Gajah Mada.

Setelah Kerajaan Majapahit aman, Raja Shri Jayanegara pun diboyong kembali ke istana. Pemberontakan Ra Kuti pun akhirnya berhasil ditumpas oleh Gajah Mada beserta 15 prajurit Bhayangkara.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1926 seconds (0.1#10.140)