Bantu Petani Lada Purbalingga, KUB MTS Datangkan 3 Peneliti Jepang

Rabu, 17 Agustus 2022 - 21:43 WIB
loading...
Bantu Petani Lada Purbalingga, KUB MTS Datangkan 3 Peneliti Jepang
Keberhasilan Proyek Pengembangan Sistem Pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi (Upland) makin dirasakan petani. (Ist)
A A A
PURBALINGGA - Keberhasilan proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran Tinggi (Upland) makin dirasakan petani. Kabupaten Purbalingga yang notabene satu dari 14 kabupaten percontohan program ini, terbantu dengan kehadiran Upland. Salah satunya KUB Mitra Tani Sejahtera (MTS).

Ketua KUB MTS, Yogi Dwi Sasongko merupakan mengatakan, kegiatan bisnis yang dijalankannyya adalah pengolahan dan pemasaran produk olahan lada. Antara lain lada putih, lada hijau, dan lada hitam.

"Saat ini telah tersedia kurang lebih 10 ton lada putih siap ekspor. Harganya berkisar antara Rp75 ribu sampai Rp80 ribu," ujar Yogi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/8).

Yogi memaparkan, capaian tersebut merupakan buah dari keberhasilan program Upland. Dia bersyukur bahwa kegiatan tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap produktivitas petani.

Dijelaskan Yogi, program Upland memberikan wawasan yang amat penting bagi para petani. Terutama ihwal meningkatkan produktivitas pertanian daerah dataran tinggi.

"Petani diajarkan bagaimana mengembangkan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan,” katanya.

Saat ini, KUB MTS telah bekerja sama dengan PT Java Agritech untuk mengekspor lada ke Jepang.

Sementara itu, Hermawan, penyuluh pertanian setempat menjelaskan jika KUB MTS yang bergerak dalam bidang pemasaran dan pengolahan akan bekerja sama dengan Kelompok Tani Upland yang membudidayakan tanaman Lada.

"Mereka tergabung dalam Paguyuban Sinar Tani Sejahtera" tambah Herman, sapaan akrab Hermawan.

Pihaknya juga telah memfasilitasi pelatihan budidaya dan permasalahan yang dihadapi petani lada. Khususnya di Kecamatan Kejobong dan Kecamatan Pengadegan, "Seperti penyakit busuk akar yang disebabkan bakteri Phitoptora capsicy," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)