Kendaraan Pelat B Wara -Wiri di Jabar, Ridwan Kamil: Tahan Diri Dulu untuk Wisata
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara soal masih banyaknya kendaraan bernomor pelat B (Jakarta) yang wara wiri di Provinsi Jabar, khususnya di sejumlah kawasan wisata.
Diketahui, dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal, Pemprov Jabar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mengeluarkan kebijakan bahwa kawasan wisata hanya dapat dikunjungi warga Jabar guna menekan potensi penyebaran COVID-19. (BACA JUGA: Naik Kelas Jadi Zona Hijau, Kota Sukabumi Boleh Buka Aktivitas Sekolah)
Bahkan, Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar itu berkali-kali meminta warga luar Jabar, khususnya DKI Jakarta untuk menahan diri mengunjungi kawasan wisata Puncak di Kabupaten Bogor.
Meski begitu, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, dalam upaya mengendalikan warga luar Provinsi Jabar, khususnya DKI Jakarta, pihaknya menerapkan pengendalian secara proporsional. Apalagi, kata dia, tidak semua pemilik kendaraan berpelat B warga DKI Jakarta.
"Saya lakukan secara prorporsional, tidak semua pelat B itu orang Jakarta. Ada orang Cianjur punya pelat B, ada orang Bogor punya pelat B," ujar Kang Emil dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/6/2020).
Melalui pengendalian secara proporsional, lanjut Kang Emil, hal yang paling penting dilakukan adalah mengintensifkan pelaksanaan tes COVID-19, khususnya di kawasan wisata untuk memastikan tidak adanya anomali penyebaran COVID-19.
"Kalau anomalinya besar, langsung ditutup. Kalau tidak, kita lakukan dengan kehatihatian," tegasnya seraya berharap, melalui tes COVID-19 secara masif, wisatawan luar Jabar berpikir ulang untuk mengunjungi kawasan wisata di Jabar. (BACA JUGA: Kecam Aksi Manggung Rhoma Irama, Bupati Bogor Malah Dibully Netizen)
Lebih lanjut Kang Emil juga mengatakan, tes COVID-19 tidak hanya akan diintensifkan di kawasan wisata, melainkan juga titik-titik rawan penyebaran COVID-19, seperti terminal, stasiun, dan pasar-pasar tradisional.
"Kami akan meneruskan target 100 persen pasar, pariwisata, terminal, dan stasiun sebagai titik paling rawan dalam AKB untuk tes masif," tegasnya.
Kang Emil menambahkan, hingga saat ini, kapasitas tes PCR atau swab test di Jabar mencapai 2.000 tes PCR per hari. Adapun total keseluruhan tes PCR yang telah dilaksanakan mencapai sekitar 78.000 tes PCR.
Diketahui, dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal, Pemprov Jabar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar mengeluarkan kebijakan bahwa kawasan wisata hanya dapat dikunjungi warga Jabar guna menekan potensi penyebaran COVID-19. (BACA JUGA: Naik Kelas Jadi Zona Hijau, Kota Sukabumi Boleh Buka Aktivitas Sekolah)
Bahkan, Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar itu berkali-kali meminta warga luar Jabar, khususnya DKI Jakarta untuk menahan diri mengunjungi kawasan wisata Puncak di Kabupaten Bogor.
Meski begitu, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, dalam upaya mengendalikan warga luar Provinsi Jabar, khususnya DKI Jakarta, pihaknya menerapkan pengendalian secara proporsional. Apalagi, kata dia, tidak semua pemilik kendaraan berpelat B warga DKI Jakarta.
"Saya lakukan secara prorporsional, tidak semua pelat B itu orang Jakarta. Ada orang Cianjur punya pelat B, ada orang Bogor punya pelat B," ujar Kang Emil dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/6/2020).
Melalui pengendalian secara proporsional, lanjut Kang Emil, hal yang paling penting dilakukan adalah mengintensifkan pelaksanaan tes COVID-19, khususnya di kawasan wisata untuk memastikan tidak adanya anomali penyebaran COVID-19.
"Kalau anomalinya besar, langsung ditutup. Kalau tidak, kita lakukan dengan kehatihatian," tegasnya seraya berharap, melalui tes COVID-19 secara masif, wisatawan luar Jabar berpikir ulang untuk mengunjungi kawasan wisata di Jabar. (BACA JUGA: Kecam Aksi Manggung Rhoma Irama, Bupati Bogor Malah Dibully Netizen)
Lebih lanjut Kang Emil juga mengatakan, tes COVID-19 tidak hanya akan diintensifkan di kawasan wisata, melainkan juga titik-titik rawan penyebaran COVID-19, seperti terminal, stasiun, dan pasar-pasar tradisional.
"Kami akan meneruskan target 100 persen pasar, pariwisata, terminal, dan stasiun sebagai titik paling rawan dalam AKB untuk tes masif," tegasnya.
Kang Emil menambahkan, hingga saat ini, kapasitas tes PCR atau swab test di Jabar mencapai 2.000 tes PCR per hari. Adapun total keseluruhan tes PCR yang telah dilaksanakan mencapai sekitar 78.000 tes PCR.
(vit)