Kisah Pertarungan Niniak Melawan Naga dan Terciptanya Danau Kembar di Sumatera Barat

Rabu, 10 Agustus 2022 - 06:00 WIB
loading...
Kisah Pertarungan Niniak Melawan Naga dan Terciptanya Danau Kembar di Sumatera Barat
Danau Kembar terletak di Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. (Ist)
A A A
Danau Kembar terletak di Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Padang atau sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Solok.

Banyak wisatawan menyebutnya sebagai danau kembar karena panorama yang dihadirkan sama. Perbukitan cantik serta keindahan pepohonan rindang yang mengitarinya menjadikan destinasi ini begitu dikagumi bahkan mirip seperti kota di Eropa.

Danau kembar memiliki kisah yang sudah melekat di hati masyarakat dari dulu hingga saat ini. Kisahnya pun mengundang rasa penasaran.

Dilansir dari berbagai sumber, kisah itu ada seorang yang bernama Niniak Gadang Bahan yang kerjanya adalah Maarik kayu (membuat papan/tonggak).
Niniak ini sangat unik, badannya besar tinggi dan bahannya sebesar Nyiru.

Bahan yang dimaksud di sini adalah beliungnya/kampak (alat untuk menebang kayu dan membuat papan). Nyiru adalah tempat menempis beras yang lebarnya kira-kira 50cmx80cm. Setiap berangkat ke hutan niniak ini tidak lupa membawa beliungnya.

Pada suatu ketika, saat Niniak ini pergi mencari kayu di hutan. Ia bertemu dengan seekor makhluk yang begitu besar saking besarnya ia bahkan tidak bisa melewati hutan. Niniak pun berusaha untuk membangunkan makhluk besar ini.

Ternyata pas dibangunkannya, makhluk tersebut adalah seekor naga yang begitu besar. Naga pun merasa terusik dengan Niniak, kemudian ia melawan Niniak. Kemudian, Niniak berkata " Lawan tidak di cari, kalau bertemu pantang mengelak”.

Langsunglah keduanya pun berkelahi. Niniak yang memiliki kapak besar tak ada rasa takut melawan naga yang sangat besar itu. Naga pun tidak bisa mengelak sabetan dari kapak yang dilemparkan oleh Niniak.

Darah sang naga pun bercucuran bahkan kepalanya hampir saja putus. Naga pun menyerah kemudian Niniak langsung melemparkan tubuh naga tak berdaya tersebut.

Selang beberapa lama, Niniak kaget ternyata naga tersebut tidak mati, ia malah menidurkan tubuhnya menyerupai angka delapan. Darah si naga mengalir begitu deras sehingga memerahkan kawasan tersebut.

Sehingga masyarakat pun memadati kawasan ini. Tak lama, badan naga tertimbun oleh bebatuan dan membuat genangan air yang semakin lama membesar seperti danau. Jadilah danau itu dinamakan Danau di Atas dan Danau di Bawah.

Baca: Kisah Pertemuan Misterius Bung Karno dengan Raja Jayabaya, Minta Restu Sebelum Proklamasikan Kemerdekaan.

Tak jauh dari daerah danau ini, ada sebuah kawasan dinamakan Air Merah karena air di daerah tersebut berwarna merah. Dan, masyarakat percaya jika itu merupakan darah si naga yang terus mengalir karena dirinya tidak mati.

Cerita tidak sampai di situ, ketika naga menyerahkan diri. Ia melakukan perjanjian dengan Niniak, jika dalam setahun sekali ia meminta tumbal tapi bukan dari keluarga Niniak. Baca Juga: Kisah Raden Saleh dan Masterpiece Lukisan Banjir Jawa yang Hilang Misterius.

Oleh karena itu, jika setahun sekali ada yang tenggelam di danau. Itu merupakan bentuk tumbal yang diminta si naga, dan masyarakat pun mempercayainya.

Sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1046 seconds (0.1#10.140)