Hebat, Warga Kampung di Majalengka Ini Fasih Berbicara 6 Bahasa Asing
loading...
Ilustrasi Majalengka. Foto: Istimewa
A
A
A
MAJALENGKA - Kampung di Majalengka, Jawa Barat, ini sangat istimewa. Bagaimana tidak, warga di kampung ini bisa berbicara dengan enam bahasa, yakni Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea, Arab, Brunei, Singapura dan Malaysia.
Ternyata, yang membuat warga di kampung ini pandai bahasa asing, karena banyak dihuni mantan pekerja migran.
Siti Badriah, warga Blok Kaputren, Desa Puteri Dalam, Kecamatan Jati Tujuh, Majalengka, Jawa Barat, mengatakan rata-rata warga di kampung itu mantan pekerja migran dengan masa kerja lebih dari 7 tahun.
"Penguasaan bahasa asing oleh warga kampung ini, karena mereka banyak warga yang merupakan mantan pekerja migran Indonesia (PMI) dengan masa kerja di atas 7 tahun," katanya, Sabtu (3/8/2022).
Dirinya sendiri bisa dengan fasih berbicara bahasa Taiwan karena belajar langsung di negeri itu, saat bekerja sebagai PMI. Semuanya dilakukan dengan otodidak. Begitupun dengan warga lain yang ada di kampung itu.
"Saya bisa bahasa Taiwan, karena selama enam bulan berada di rumah majikan dan dilakukan otodidak, dan banyak warga lain yang bisa bahasa selain bahasa Taiwan," sambungnya.
Keberadaan kampung ini menjadi daya tarik para turis asing. Mereka kagum dengan warga di kampung ini yang memiliki kepandaian berbahasa asing, sehingga membantu mereka saat berkunjung ke Indonesia.
Ternyata, yang membuat warga di kampung ini pandai bahasa asing, karena banyak dihuni mantan pekerja migran.
Siti Badriah, warga Blok Kaputren, Desa Puteri Dalam, Kecamatan Jati Tujuh, Majalengka, Jawa Barat, mengatakan rata-rata warga di kampung itu mantan pekerja migran dengan masa kerja lebih dari 7 tahun.
"Penguasaan bahasa asing oleh warga kampung ini, karena mereka banyak warga yang merupakan mantan pekerja migran Indonesia (PMI) dengan masa kerja di atas 7 tahun," katanya, Sabtu (3/8/2022).
Dirinya sendiri bisa dengan fasih berbicara bahasa Taiwan karena belajar langsung di negeri itu, saat bekerja sebagai PMI. Semuanya dilakukan dengan otodidak. Begitupun dengan warga lain yang ada di kampung itu.
"Saya bisa bahasa Taiwan, karena selama enam bulan berada di rumah majikan dan dilakukan otodidak, dan banyak warga lain yang bisa bahasa selain bahasa Taiwan," sambungnya.
Keberadaan kampung ini menjadi daya tarik para turis asing. Mereka kagum dengan warga di kampung ini yang memiliki kepandaian berbahasa asing, sehingga membantu mereka saat berkunjung ke Indonesia.
(san)
Explore More