Wagub Jatim : Da'i Milenial Urgen untuk Menjaga Ketentraman Hidup Bernegara

Senin, 29 Juni 2020 - 07:01 WIB
loading...
Wagub Jatim : Dai Milenial Urgen untuk Menjaga Ketentraman Hidup Bernegara
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyatakan keberadaan serta kehadiran kalangan Da’i Milenial di era globalisasi ini sangat dibutuhkan saat ini. Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyatakan keberadaan serta kehadiran kalangan Da’i Milenial di era globalisasi ini sangat dibutuhkan mengingat perannya bisa berfungsi dalam menjaga ketentraman hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Pernyataan Wagub Jatim itu disampaikan sebagai pengantar dalam acara Dialog Da’i Milenial bertajuk “Peran Da'i Milenial Dalam Menjaga Pancasila dan Meminimalisasi Radikalisme”.Acara yang dilakukan secara daring atau Zoom Meeting itu digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) kerja bareng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pemprov Jatim.

“Keberadaan kalangan ustad, kyai atau da’i milenial saat ini sangat dibutuhkan dengan semakin derasnya arus informasi, maka peran besar para da'i milenial itu menjadi sangat urgen guna menjaga ketentraman hidup di bawah naungan NKRI [Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Emil dalam diskusi Dialog Da’i Milenial tersebut. (Baca: 3 Bulan Tutup, Wisata Jatim Park Kembali Diserbu Pengunjung)

Secara khusus Wagub Jatim memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara dialog via daring yang digagas FKPT Jatim tersebut. “Acara ini sangat bermakna, apalagi digelar di bulan Juni yang bertepatan dengan kelahiran Pancasila. Pemprov Jatim akan terus mendukung acara-acara FKPT Jatim yang bernilai positif dalam mencegah tindak radikalisme dan kekerasan itu,” kata Wagub dalam rilisnya, Minggu (28/6/2020)

Ketua Umum PW NU Jatim, KH Marzuki Mustamar menegaskan peran da'i milenial harus memberi teladan soal menjadi Muslim yang baik. “Selain itu Da'i Milenial juga dituntut memiliki kesadaran dan tanggung jawab menjaga keamanan, keutuhan dan keharmonisan negara Indonesia,” kata KH Marzuki.

Saad Ibrahim selaku Ketua PW Muhammadiyah Jatim menyampaikan pesan bagi da'i dalam menjaga Pancasila dan meminimalisasi radikalisme “Hendaknya para da'i milenial bisa melakukan dakwah dengan menggunakan teknologi modern khususnya fasilitas medsos [media sosial] mengingat sekarang eranya teknologi digital,” ungkap Saad.

Ketua FKPT Jatim, Hesti Armiwulan menyatakan bahwa meski dalam kondisi pandemi Covid-19, FKPT Jatim tetap melaksanakan amanah yang diemban yaitu melakukan berbagai program sebagai upaya pencegahan Radikalisme di Jatim, sehingga diharapkan melalui sinergitas berbagai stakeholders dan partisipasi dari berbagai pihak secara postitif dengan mengedepankan kearifan lokal, agar dapat menjaga Jatim tetap aman damai dan Sejahtera.

“Semua personil FKPT Jatim tetap beraktivitas sesuai dengan tugas dan fungsinya, meski disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Sejumlah aktivitas via daring telah dilakukan beberapa kali termasuk dengan BNPT. Intinya kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan ancaman tindak kekerasan dan radikalisme tidak boleh kendor,” kata Hesti pada acara Dialog Da’i Milenial tersebut.

Kabid Agama, Sosbud FKPT Jatim, Muhammad Arifin yang bertindak selaku narasumber menyatakan peran da’i sangat urgen dalam menjaga Pancasila dan meminimalisasi paham radikal yang menjurus pada aksi-aksi terror, mengingat da’i memiliki tugas yang langsung berhadapan dengan masyarakat.

“Sebagai wujud dari pengamalan sila ketiga dalam Pancasila, yaitu ‘Persatuan Indonesia’, maka seorang da’i hendaknya dalam setiap ceramahnya bisa melahirkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan,” ungkap Arifin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)