Memprihatinkan, Banyak Desa Belum Tersentuh Sosialisasi Narkoba
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Sebagaian besar desa di Purwakarta, belum terjangkau sosialisasi bahaya narkoba. Semangat pencegahan terhadap barang haram tersebut, terkesan masih rendah. Padahal, Purwakarta menjadi wilayah transit dari peredaran narkoba.
(Baca juga: Serang Anggota Piket Penjagaan Polres OKI, Pelaku Tewas Ditembak )
"Semangat nyata dalam pencegahan narkoba juga masih minim. Terbukti hanya beberapa desa yang telah mengadakan kegiatan sosialisasi memberikan pemahaman bahaya narkoba bagi warganya. Sementara masih banyak desa yang belum melaksanakan sosialisasi" ungkap Kasatreskoba Polres Purwakarta, Heri Nurcahyo, Minggu (28/6/2020).
Dia mengajak, sudah saatnya para perangkat desa, termasuk masyarakat yang juga merupakan orang tua para pelajar menjadi target sosialisasi agar dapat memahami bahaya narkoba. "Pemahaman yang utuh terhadap bahaya narkoba, masyarakat dapat ikut aktif mengawasi dan mencegah anak-anak kita agar tidak terpapar narkoba," ujarnya.
(Baca juga: Dari Ketinggian 6000 Kaki, Prajurit Marinir Menyerbu Situbondo )
Menurutnya, peringatan Hari Anti Narkoba Internasional atau HANI pada 26 Juni lalu bukanlah peringatan seremonial belaka. Melainkan butuhkan komitmen kuat semua pihak yang bersama-sama memerangi bahaya narkoba yang semakin nyata di depan mata.
"Narkoba merupakan musuh bersama. Mari kita bersama-sama bersinergi, baik dalam pencegahan maupun pemberantasannya. Jangan hanya lantang bersuara keras memerangi narkoba, tapi tidak ada bukti nyata," pungkasnya.
(Baca juga: Serang Anggota Piket Penjagaan Polres OKI, Pelaku Tewas Ditembak )
"Semangat nyata dalam pencegahan narkoba juga masih minim. Terbukti hanya beberapa desa yang telah mengadakan kegiatan sosialisasi memberikan pemahaman bahaya narkoba bagi warganya. Sementara masih banyak desa yang belum melaksanakan sosialisasi" ungkap Kasatreskoba Polres Purwakarta, Heri Nurcahyo, Minggu (28/6/2020).
Dia mengajak, sudah saatnya para perangkat desa, termasuk masyarakat yang juga merupakan orang tua para pelajar menjadi target sosialisasi agar dapat memahami bahaya narkoba. "Pemahaman yang utuh terhadap bahaya narkoba, masyarakat dapat ikut aktif mengawasi dan mencegah anak-anak kita agar tidak terpapar narkoba," ujarnya.
(Baca juga: Dari Ketinggian 6000 Kaki, Prajurit Marinir Menyerbu Situbondo )
Menurutnya, peringatan Hari Anti Narkoba Internasional atau HANI pada 26 Juni lalu bukanlah peringatan seremonial belaka. Melainkan butuhkan komitmen kuat semua pihak yang bersama-sama memerangi bahaya narkoba yang semakin nyata di depan mata.
"Narkoba merupakan musuh bersama. Mari kita bersama-sama bersinergi, baik dalam pencegahan maupun pemberantasannya. Jangan hanya lantang bersuara keras memerangi narkoba, tapi tidak ada bukti nyata," pungkasnya.
(eyt)