4 Hari Pencarian, Santri Terseret Ombak Asal Sumbawa Ini Ditemukan Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
SUMBAWA - Setelah empat hari pencarian, akhirnya seorang remaja, Muhammad Sahril (18) warga Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilaporkan hanyut terseret ombak akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban yang merupakan seorang santri dari salah satu pondok pesantren di wilayah Sumbawa Besar ini ditemukan di perairan Pantai Pasir Putih Dusun Samparlok, Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa Besar oleh tim SAR gabungan pada Selasa (26/07/2022).
"Korban ditemukan pada pukul 15.30 Wita, sekitar 8 kilometer arah barat dari lokasi terakhir korban terlihat," kata Nanang Sigit PH Kepala Kantor SAR Mataram, saat dikonfirmasi pada Rabu (27/07/2022).
Tim SAR gabungan dari Pos SAR Sumbawa, TNI, Polri, BPBD Sumbawa Besar, Pramuka, nelayan/warga setempat dan lainnya mengevakuasi korban dan langsung dibawa ke rumah duka.
Sebelumnya, Sabtu (23/7) pukul 14.00 Wita korban bersama teman-temannya pergi ke Pantai Petani untuk mengikuti kegiatan penutupan masa orientasi siswa baru (MOS).
Setelah 2 jam mengikuti MOS, para santri pun bergegas mandi usai kegiatan. Tiba-tiba ombak yang cukup besar datang menerjang, korban yang tidak bisa berenang tenggelam terseret arus, sementara yang lain berhasil menyelamatkan diri.
"Kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.30 Wita. Setelah itu, sejumlah pihak meminta pertolongan tim SAR gabungan untuk mencari korban yang terseret ombak," pungkasnya.
Korban yang merupakan seorang santri dari salah satu pondok pesantren di wilayah Sumbawa Besar ini ditemukan di perairan Pantai Pasir Putih Dusun Samparlok, Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa Besar oleh tim SAR gabungan pada Selasa (26/07/2022).
"Korban ditemukan pada pukul 15.30 Wita, sekitar 8 kilometer arah barat dari lokasi terakhir korban terlihat," kata Nanang Sigit PH Kepala Kantor SAR Mataram, saat dikonfirmasi pada Rabu (27/07/2022).
Tim SAR gabungan dari Pos SAR Sumbawa, TNI, Polri, BPBD Sumbawa Besar, Pramuka, nelayan/warga setempat dan lainnya mengevakuasi korban dan langsung dibawa ke rumah duka.
Sebelumnya, Sabtu (23/7) pukul 14.00 Wita korban bersama teman-temannya pergi ke Pantai Petani untuk mengikuti kegiatan penutupan masa orientasi siswa baru (MOS).
Setelah 2 jam mengikuti MOS, para santri pun bergegas mandi usai kegiatan. Tiba-tiba ombak yang cukup besar datang menerjang, korban yang tidak bisa berenang tenggelam terseret arus, sementara yang lain berhasil menyelamatkan diri.
"Kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.30 Wita. Setelah itu, sejumlah pihak meminta pertolongan tim SAR gabungan untuk mencari korban yang terseret ombak," pungkasnya.
(don)