Antisipasi Karhutla, Polda Sumsel dan Jambi Bangun Posko Bersama

Sabtu, 27 Juni 2020 - 23:27 WIB
loading...
Antisipasi Karhutla,...
Antisipasi Karhutla, Polda Sumsel dan Jambi Bangun Posko Bersama. Foto/SINDOnews/Mihardi
A A A
PALEMBANG - Polda Sumsel dan Polda Jambi berkomitmen membuat posko bersama pada pusat rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yakni di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang berbasatan dengan wilayan Provinsi Jambi.

Pembentukan posko bersama itu guna mengantisipasi karhutla. Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dan Kapolda Jambi Firman Santyabudi disela-sela kunjungan Heri ke Mapolda Jambi, Sabtu (27/6/2020).

Dalam kesempatan tersebut Heri mendapatkan penjelasan tentang aplikasi Asap Digital dan peralatan kelengkapan dalam penggakan hukum (Gakkum) Karhutla.

Kapolda Sumsel Eko Indra Heri mengungkapkan, pihaknya perlu bersinergi dengan Polda Jambi dalam menghadapi Karhutla yang biasaya terjadi saat musim kemarau.

Mengingat beberapa daerah secara geografis dekat dengan Provinsi Jambi namun berada dala wilayah hukum Polda Sumsel maka pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jambi.

"Sesuai dengan arahan Presiden dalam Rapat Terbatas Pada Jadi Polda Jambi akan memfasilitas personel Polda Sumsel untuk menggunakan Bersama di Polda Jambi,” ungkap Eko Indra dalam keterangannya, Sabtu (27/6/2020).

Usai bertemu dengan Kapolda Jambi, Eko Indra yang ditemani oleh Irwasda Polda Sumsel Kombespol M Indra Gautama dan Dir Krimum Hisar Siagaan langsung meninjau wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dan menerima penjelasan dari pihak terkait tentang berbagai kejadian Karhutla tahun sebelumnya, yakni dari jajaran Pemerintahan Kabupaten Muba.

Pada Jumat 26 Juni 2020 Irjen Indra Heri juga melakukan pengecekan kesiapan Polres Ogan Ilir dengan melihat inovasi Polres Ogan IIir medesain motor dinas menjadi alat bantu pemadaman Karhutla.

Motor Dinas Polisi didesain menjadi motor patrol yang bisa mengeluarkan air untuk menghentikan api.

Sebelumnya, Presiden JokoWi pada Rapat Terbatas menegaskan kembali upaya pencegahan karhutla harus terus dilakukan. Persiapan terhadap hal tersebut sudah harus berjalan dan dikoordinasikan dengan baik menjelang puncak kemarau.

"Di tengah kesibukan kita dalam menghadapi pandemi ini jangan lupa kita juga memiliki sebuah pekerjaan besar dalam rangka mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan," ujarnya mengawali rapat terbatas, Selasa 23 Juni 2020.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diperoleh Presiden menyebut, sebagian besar wilayah akan mengalami puncak kemarau pada bulan Agustus mendatang. (Baca juga: Bertambah 43, Positif COVID-19 di Sumsel Menjadi 1.950 Pasien)

Dalam laporan tersebut, sebanyak 17 persen wilayah memasuki musim kemarau di bulan April, 38 persen di bulan Mei, dan 27 persen di bulan Juni.

"Untuk itu saya ingatkan kembali, yang pertama, mengenai manajemen lapangan harus terkonsolidasi dan terkoordinasi dengan baik. Area-area yang rawan hotspot dan update informasi ini sangat penting. Manfaatkan teknologi untuk peningkatan monitoring dan pengawasan dengan sistem dasbor," tutur Jokowi.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1817 seconds (0.1#10.140)