Misteri Orang Bunian di Tanah Melayu, Suka Menculik dan Menggoda Manusia

Jum'at, 22 Juli 2022 - 05:15 WIB
loading...
Misteri Orang Bunian di Tanah Melayu, Suka Menculik dan Menggoda Manusia
Suasana hutan di Kalimanta. Konon diyakini, orang Bunian tinggal di bukit, hutan rimba hingga rumah-rumah kosong yang lama tak dihuni pemiliknya. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
ORANG Bunian dipercaya oleh masyarakat di Tanah Melayu di Sumatera, di Kalimantan serta di Malaysia Barat sejenis makhluk halus .

Berdasarkan mitos warga di wilayah itu orang Bunian menyerupai manusia memiliki tangan, kaki, kepala dan orang-organ tubuh seperti manusia, namun makhluk yang satu ini tidak hidup di dimensi manusia.

Banyak yang percaya jika makhluk legendaris ini menempati tempat-tempat terpencil seperti tengah hutan, bukit-bukit tinggi, perkuburan atau bangunan-bangunan tua yang telah ditinggalkan begitu saja dalam waktu yang lama.



Mereka ini bukan makhluk gaib yang primitif, melainkan sudah punya struktur yang kompleks. Bagi yang bisa melihat hal-hal gaib, akan mampu menyaksikan kehidupan orang-orang Bunian yang kurang lebih seperti manusia pada umumnya. Mereka berjualan, menikah, bahkan katanya memiliki semacam kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja.

Bagi masyarakat Kalimantan Barat, Bunian sudah tentu bukan barang asing. Namun mereka hanya dapat dilihat ketika mau menampakkan diri. Ketika menampakkan diri, mereka berwujud menyerupai manusia dengan paras yang rupawan.

Namun Orang Bunian cenderung ditakuti karena suka menculik anak-anak dan sering menyesatkan orang di hutan belantara. Mereka dipercayai suka keluar dari hutan ketika menjelang waktu magrib. Oleh sebab itu, anak-anak dilarang berkeliaran di luar rumah pada waktu tersebut.

Selain itu, orang Bunian dipercaya suka menyesatkan manusia di hutan. Biasanya, saat hari menjelang Magrib, akan tercium aroma harum masakan. Itu adalah pancingan pertama orang Bunian, sekaligus undangan kepada yang tersesat untuk masuk ke perkampungannya. Mereka yang disesatkan biasanya merasa diterima oleh komunitas masyarakat desa yang ramah. Mereka pun menganggap perkampungan orang Bunian sebagai perkampungan biasa dengan rumah-rumah dan fasilitas umum.



Tidak jarang, mereka yang disesatkan digoda hingga mau hidup dan berkeluarga di alam orang Bunian. Mereka lupa pada dunia aslinya karena kampung Bunian sangat indah hingga terlena dan melupakan kampung halamannya. Manusia yang telah dibawa orang Bunian biasanya baru bisa kembali ke dunia nyata setelah dilepaskan.

Namun, dalam banyak kasus, kondisi fisik dan jiwa orang yang dikembalikan ke dunia nyata seperti tidak waras lagi. Meski demikian, sebagian masyarakat mengatakan bahwa orang Bunian terkadang suka menolong orang yang tersesat di hutan.

Selain dengan Kalimantan, Suku adat Minang juga meyakini soal keberadaan orang Bunian ini. Bahkan, bila hari menjelang matahari terbenam di pinggir bukit akan tercium aroma yang biasa dikenal dengan nama "masakan dewa" atau "samba dewa".

Aroma tersebut mirip bau kentang goreng. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda. Makhluk ini dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai bergender perempuan, yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.



Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan oleh orang bunian. Bahkan ada juga istilah orang dipelihara Bunian yang dilarikan saat bayi. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.

Kisah tentang orang bunian sudah begitu melegenda secara turun temurun, bahkan masyarakat setempat mempercayai keberadaannya. Akan tetapi secara fakta baik itu di Minangkabau ataupun Kalimantan eksistensi orang Bunian masih menjadi misteri.

Sumber:
Ensiklopedi Hantu dan Makhluk Gaib Nusantara, Biancaa, Fereen. (2019).
Diolah dari berbagai sumber
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1945 seconds (0.1#10.140)