Stok darah PMI Kota Cirebon kosong

Rabu, 29 Januari 2014 - 18:27 WIB
Stok darah PMI Kota Cirebon kosong
Stok darah PMI Kota Cirebon kosong
A A A
Sindonews.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon mengalami krisis darah akibat stok yang nyaris kosong. Hal itu menyebabkan PMI tak bisa memenuhi semua permintaan darah yang datang dari beragam golongan dan jenis. Terlebih, selama beberapa minggu terakhir permintaan itu meningkat.

Direktur Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Cirebon Sugianto Suhana menyebutkan, stok darah di Kota Cirebon kerapkali kurang dibanding aman. Stok darah paling lama hanya berlangsung sehari, bahkan terkadang untuk golongan tertentu tidak ada.

"Stok darah seringkali hanya untuk setengah hari atau paling lama sehari. Kadang malah kosong," tutur dia, kepada wartawan, Rabu (29/1/2014).

Rata-rata setiap hari, pihaknya menerima permintaan darah berbagai golongan dan jenis 70-80 labu. Pihaknya hanya berharap dapat memenuhi permintaan itu, namun situasi rupanya tak memungkinkan.

Stok darah dikatakan aman apabila pihaknya bisa memenuhi permintaan selama empat hari. Selama beberapa minggu terakhir ini, pihaknya kesulitan memenuhi permintaan darah.

"Kalau hanya melayani sepuluh rumah sakit di Kota Cirebon saja, sebenarnya tidak apa-apa. Tapi kan kami melayani banyak rumah sakit," cetus dia.

Dalam hal ini, UDD Kota Cirebon melayani sekitar 31 rumah sakit pemerintah maupun swasta, di delapan kota dan kabupaten. Bukan hanya di wilayah Jawa Barat, pelayanan itu juga meliputi daerah di Jawa Tengah, seperti Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Brebes.

Dia tak menampik kondisi saat ini dipengaruhi cuaca yang tak menentu yang mempengaruhi kestabilan tubuh seseorang. Tak sedikit orang sakit hingga menyebabkan peningkatan kebutuhan darah meningkat, namun situasi itu tak sebanding dengan jumlah pendonor.

Untuk mengatasi kekurangan stok darah, biasanya dengan donor pengganti. Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi, kantor pemerintah, BUMN, swasta, dan pusat perbelanjaan.

Sementara itu, seorang warga Euis Wulandari (25) mengaku, sempat dilanda ketakutan untuk mendonorkan darahnya. Dia menyatakan pernah melakukannya dan setelahnya tak sadarkan diri.

"Dulu sempat pingsan, namun beberapa kali donor darah akhirnya terbiasa. Hitung-hitung amal, toh demi kesehatan kita juga," ujar dia.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6452 seconds (0.1#10.140)