Pelaku Pembunuhan 10 Warga Sipil di Nduga KKB Pimpinan Army Tabuni
loading...
Evakuasi korban tewas penembakan KKB pimpinan Army Tabuni di Nduga. Foto: Nathan/SINDOnews
A
A
A
NDUGA - Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI J O Sembiring mengatakan, pembantaian warga sipil di Nduga, dilakukan oleh KKB pimpinan Army Tabuni. Mereka berjumlah 20 orang dengan 8 pucuk senjata api.
“Laporan awal menyebutkan, jumlah mereka diperkirakan sekitar 20 orang dan menggunakan 8 pucuk senjata api untuk melakukan penjarahan, penembakan, dan pembunuhan terhadap masyarakat pendatang yang melintas dan berjualan di kios di Kampung Nonggoloit,” ujarnya, kepada wartawan, Sabtu (16/7/2022).
Dalam peristiwa itu, sebanyak 12 orang masyarakat sipil menjadi korban. 10 orang tewas diterjang tembakan, 1 orang luka berat, dan seorang lainnya luka ringan.
"Di antara korban meninggal dunia, terdapat satu orang masyarakat Orang Asli Papua (OAP) yang diketahui sebagai pendeta, di Kampung Nonggoliat yang bernama pendeta Elias Erbaye," sambungnya.
“Kita mengecam aksi keji ini, hingga merenggut banyak nyawa masyarakat sipil, termasuk seorang pelayan Tuhan yang seharusnya dihormati dan dilindungi dari tindak kekerasan," tambahnya.
Adapun nama-nama korban tewas adalah Daeng Maramhli (42) ustaz di Kampung Nonggoloit, Elias Erbaye (54) pendeta Kampung Nonggolait, Yulius Watu (23), Habertus Goti (23), Taufah Amir (42), dan Johan (26).
Kemudian Alex (45), Sirajudin (27), Yuda Gurusinga (42), dan Mahmud Ismaul (50) sopir Bupati Nduga. Sementara korban luka berat Hasjon (41), dan luka ringan akibat rekoset peluru dialami Sudarmintao.
“Laporan awal menyebutkan, jumlah mereka diperkirakan sekitar 20 orang dan menggunakan 8 pucuk senjata api untuk melakukan penjarahan, penembakan, dan pembunuhan terhadap masyarakat pendatang yang melintas dan berjualan di kios di Kampung Nonggoloit,” ujarnya, kepada wartawan, Sabtu (16/7/2022).
Dalam peristiwa itu, sebanyak 12 orang masyarakat sipil menjadi korban. 10 orang tewas diterjang tembakan, 1 orang luka berat, dan seorang lainnya luka ringan.
"Di antara korban meninggal dunia, terdapat satu orang masyarakat Orang Asli Papua (OAP) yang diketahui sebagai pendeta, di Kampung Nonggoliat yang bernama pendeta Elias Erbaye," sambungnya.
“Kita mengecam aksi keji ini, hingga merenggut banyak nyawa masyarakat sipil, termasuk seorang pelayan Tuhan yang seharusnya dihormati dan dilindungi dari tindak kekerasan," tambahnya.
Adapun nama-nama korban tewas adalah Daeng Maramhli (42) ustaz di Kampung Nonggoloit, Elias Erbaye (54) pendeta Kampung Nonggolait, Yulius Watu (23), Habertus Goti (23), Taufah Amir (42), dan Johan (26).
Kemudian Alex (45), Sirajudin (27), Yuda Gurusinga (42), dan Mahmud Ismaul (50) sopir Bupati Nduga. Sementara korban luka berat Hasjon (41), dan luka ringan akibat rekoset peluru dialami Sudarmintao.
(san)
Lihat Juga :
