Oknum Militer Rwanda Perkosa Wanita yang Langgar Aturan Lockdown
loading...
A
A
A
JAKARTA - Oknum aparat keamanan di beberapa negara di Afrika diduga telah melakukan berbagai tindakan yang melangggar hak asasi manusia. Dipersenjatai dengan berbagai senjata, cambuk dan tabung gas air mata, para petugas keamanan itu telah memukul, memperkosa dan, dalam beberapa kasus, membunuh orang ketika menegakkan tindakan yang bertujuan mencegah penyebaran Corona.
Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah perilaku oknum aparat kemanan di Rwanda. Seperti dikutip dari Ghanaweb.com, sebuah kelompok penekan internasional menuduh pasukan keamanan Rwanda membunuh, memperkosa, dan menangkap orang sejak lockdown virus corona diberlakukan. ( Baca:Kim Jong-un Dinilai Penting untuk Jaga Stabilitas Semenanjung Korea )
Human Rights Watch mengatakan, setidaknya dua orang telah ditembak mati di distrik Nyanza selatan. Mereka yang dituduh melanggar aturan lockdown telah ditahan di stadion, dan wanita diperkosa oleh pria berseragam militer.
Jurnalis dan blogger yang telah melaporkan dugaan pelanggaran tersebut juga telah ditahan.
Sementara, militer Rwanda mengatakan telah membuka penyelidikan atas dugaan insiden itu, dan menahan lima tersangka.
Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah perilaku oknum aparat kemanan di Rwanda. Seperti dikutip dari Ghanaweb.com, sebuah kelompok penekan internasional menuduh pasukan keamanan Rwanda membunuh, memperkosa, dan menangkap orang sejak lockdown virus corona diberlakukan. ( Baca:Kim Jong-un Dinilai Penting untuk Jaga Stabilitas Semenanjung Korea )
Human Rights Watch mengatakan, setidaknya dua orang telah ditembak mati di distrik Nyanza selatan. Mereka yang dituduh melanggar aturan lockdown telah ditahan di stadion, dan wanita diperkosa oleh pria berseragam militer.
Jurnalis dan blogger yang telah melaporkan dugaan pelanggaran tersebut juga telah ditahan.
Sementara, militer Rwanda mengatakan telah membuka penyelidikan atas dugaan insiden itu, dan menahan lima tersangka.
(ihs)