Warga Merangin Resah, Jembatan Penghubung Desa Nyaris Ambruk
loading...
A
A
A
MERANGIN - Warga Dusun Karang Rejo, Desa Bukit Beringin, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Jambi lagi resah. Salah satu jembatan penghubung desa sebagai urat nadi ekonomi nyaris ambruk dimakan usia.
Warga setempat, Basori mengaku jembatan kayu yang dibuat sejak 1995 tersebut kondisinya sudah memprihatinkan. "Jembatan kayu ini sudah ada semenjak tahun 1995, sejak pertama dusun ini di buka. Namun, sampai saat ini belum pernah di bangun secara permanen," ungkapnya, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Belasan Rumah Warga Bangka Tengah Rusak, BNPB Imbau Masyarakat Waspada
Menurutnya, jembatan penghubung antar desa ini masih menggunakan kayu bulat jenis tempinis. Bahkan, hanya bisa dilalui kendaraan roda empat dengan tonase yang sedikit.
"Kalau warga mau mengeluarkan hasil kebunnya, terpaksa harus melansir dengan menggunakan kendaraan kecil lantaran mobil truk tidak berani melewati jembatan," tutur Basori.
Dia menambahkan, Dusun Karang Rejo ini dihuni 150 kepala keluarga. Mereka sudah sangat rindu sikap tanggap pemerintah untuk bisa membangun jembatan permanen.
"Bayangkan saja, jembatan ini hanya menggunakan kayu bulat. Saat ini, kami ingin merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya agar bisa sama-sama merasakan pembangunan hingga ke dusun kami," ujarnya.
Plt Kadis PUPR Merangin Abdul Gani mengaku baru mengetahui jembatan di Dusun Karang Rejo masih menggunakan kayu dan belum pernah dibangun. Dalam waktu dekat segera cek lapangan untuk mengetahui penanganan selanjutnya. "Nanti saya panggil Kabid dan akan kita cek. Insyaallah tahun ini bisa kita bangun agar warga bisa aman saat melintasi jembatan di dusunnya," tukas Gani.
Warga setempat, Basori mengaku jembatan kayu yang dibuat sejak 1995 tersebut kondisinya sudah memprihatinkan. "Jembatan kayu ini sudah ada semenjak tahun 1995, sejak pertama dusun ini di buka. Namun, sampai saat ini belum pernah di bangun secara permanen," ungkapnya, Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Belasan Rumah Warga Bangka Tengah Rusak, BNPB Imbau Masyarakat Waspada
Menurutnya, jembatan penghubung antar desa ini masih menggunakan kayu bulat jenis tempinis. Bahkan, hanya bisa dilalui kendaraan roda empat dengan tonase yang sedikit.
"Kalau warga mau mengeluarkan hasil kebunnya, terpaksa harus melansir dengan menggunakan kendaraan kecil lantaran mobil truk tidak berani melewati jembatan," tutur Basori.
Dia menambahkan, Dusun Karang Rejo ini dihuni 150 kepala keluarga. Mereka sudah sangat rindu sikap tanggap pemerintah untuk bisa membangun jembatan permanen.
"Bayangkan saja, jembatan ini hanya menggunakan kayu bulat. Saat ini, kami ingin merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya agar bisa sama-sama merasakan pembangunan hingga ke dusun kami," ujarnya.
Plt Kadis PUPR Merangin Abdul Gani mengaku baru mengetahui jembatan di Dusun Karang Rejo masih menggunakan kayu dan belum pernah dibangun. Dalam waktu dekat segera cek lapangan untuk mengetahui penanganan selanjutnya. "Nanti saya panggil Kabid dan akan kita cek. Insyaallah tahun ini bisa kita bangun agar warga bisa aman saat melintasi jembatan di dusunnya," tukas Gani.
(msd)