Kapal Feri Diterjang Gelombang Tinggi Selat Bali, Truk Terguling Timpa Kendaraan Lain
loading...
A
A
A
BANYUWANGI - Gelombang tinggi perairan Selat Bali membuat kapal feri penyeberangan Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Jembrana mengalami guncangan hebat hingga mengakibatkan truk terguling di dalam kapal.
Detik-detik hantaman ombak yang membuat kendaraan terguling di dalam kapal feri KMP Dharma Rucita terekam oleh kamera ponsel sejumlah penumpang.
Tampak dari dua video yang beredar, sejumlah kendaraan logistik berada di kapal feri tersebut. Di video pertama berdurasi 37 detik ini guncangan ombak membuat sebuah truk ekspedisi miring hingga menimpa kendaraan lain yang ada di sebelahnya.
Pada video kedua berdurasi 22 detik memperlihatkan posisi truk yang sudah miring ke kiri dan menimpa sejumlah kendaraan di sampingnya. Tak hanya satu kendaraan saja, terlihat ada dua truk yang tampak miring imbas guncangan ombak di Selat Bali.
Salah satu pemilik kendaraan berinsial D mengatakan, mobil Mitsubishi Colt bernopol P 9016 VC mengalami kerusakan setelah tertimpa truk bermuatan berat. Akibatnya selain kendaraan rusak, muatan sayuran yang sedianya dibawa ke Bali pun ikut rusak.
"Mobil saya muat sayuran mau dibawa ke Bali. Mobil dan dagangan saya tidak selamat, sebagian sayuran hancur," kata dia.
Pihaknya pun mengaku kecewa dengan pelayanan pihak penyeberangan. Menurutnya, dengan kondisi cuaca buruk pihak penyeberangan justru tidak melakukan persiapan apapun. "Sudah tahu angin kencang, tanpa safety," ujarnya.
Pihaknya saat ini tengah mengurus berkas dan meminta pertanggungjawaban dari pihak kapal. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja terjadi keterlambatan aktivitas pelayaran lantaran adanya evakuasi di dalam kapal.
Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triono mengatakan diprediksi angin kencang akan melanda Banyuwangi hingga besok.
Ketinggian gelombang diprediksi mencapai 4 meter.
"Diperkirakan gelombang tinggi di perairan Selat Bali masih akan berlangsung hingga dua hari kedepan," kata Anjar Triono, Prakirawan BMKG Banyuwangi, pada Selasa (28/6/2022).
Menurutnya, tinggi gelombang disebabkan adanya pola angin dominan yang bergerak dari tenggara ke selatan dengan kecepatan angin maksimum 15 knot.
Selain itu, gelombang tinggi merupakan peristiwa yang umum ketika peralihan musim kemarau. Hal lain yang memicu gelombang tinggi juga kemungkinan berasal dari masih terjadinya fenomena La Nina.
Pihaknya pun mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar tetap selalu waspada.
"Kami imbau masyarakat lebih waspada dan hati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin datang tiba-tiba terjadi di perairan yang berada di Selat Bali maupun perairan sekitarnya," pungkasnya.
Detik-detik hantaman ombak yang membuat kendaraan terguling di dalam kapal feri KMP Dharma Rucita terekam oleh kamera ponsel sejumlah penumpang.
Tampak dari dua video yang beredar, sejumlah kendaraan logistik berada di kapal feri tersebut. Di video pertama berdurasi 37 detik ini guncangan ombak membuat sebuah truk ekspedisi miring hingga menimpa kendaraan lain yang ada di sebelahnya.
Pada video kedua berdurasi 22 detik memperlihatkan posisi truk yang sudah miring ke kiri dan menimpa sejumlah kendaraan di sampingnya. Tak hanya satu kendaraan saja, terlihat ada dua truk yang tampak miring imbas guncangan ombak di Selat Bali.
Salah satu pemilik kendaraan berinsial D mengatakan, mobil Mitsubishi Colt bernopol P 9016 VC mengalami kerusakan setelah tertimpa truk bermuatan berat. Akibatnya selain kendaraan rusak, muatan sayuran yang sedianya dibawa ke Bali pun ikut rusak.
"Mobil saya muat sayuran mau dibawa ke Bali. Mobil dan dagangan saya tidak selamat, sebagian sayuran hancur," kata dia.
Pihaknya pun mengaku kecewa dengan pelayanan pihak penyeberangan. Menurutnya, dengan kondisi cuaca buruk pihak penyeberangan justru tidak melakukan persiapan apapun. "Sudah tahu angin kencang, tanpa safety," ujarnya.
Pihaknya saat ini tengah mengurus berkas dan meminta pertanggungjawaban dari pihak kapal. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja terjadi keterlambatan aktivitas pelayaran lantaran adanya evakuasi di dalam kapal.
Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triono mengatakan diprediksi angin kencang akan melanda Banyuwangi hingga besok.
Ketinggian gelombang diprediksi mencapai 4 meter.
"Diperkirakan gelombang tinggi di perairan Selat Bali masih akan berlangsung hingga dua hari kedepan," kata Anjar Triono, Prakirawan BMKG Banyuwangi, pada Selasa (28/6/2022).
Menurutnya, tinggi gelombang disebabkan adanya pola angin dominan yang bergerak dari tenggara ke selatan dengan kecepatan angin maksimum 15 knot.
Selain itu, gelombang tinggi merupakan peristiwa yang umum ketika peralihan musim kemarau. Hal lain yang memicu gelombang tinggi juga kemungkinan berasal dari masih terjadinya fenomena La Nina.
Pihaknya pun mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar tetap selalu waspada.
"Kami imbau masyarakat lebih waspada dan hati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin datang tiba-tiba terjadi di perairan yang berada di Selat Bali maupun perairan sekitarnya," pungkasnya.
(shf)