Asesmen Geopark Maros-Pangkep Bakal Dibahas di Rapat Dewan Council UNESCO

Minggu, 26 Juni 2022 - 20:46 WIB
loading...
Asesmen Geopark Maros-Pangkep Bakal Dibahas di Rapat Dewan Council UNESCO
Tim Asesmen saat meninjau langsung Geopark Maros-Pangkep. Foto: Sindonews/dok
A A A
MAKASSAR - Tim asesor UNICEF Global Geopark telah tuntas melakukan asesmen di kawasan Geopark Maros-Pangkep. Asesmen itu telah dilakukan oleh Martina Paskova dan Jakob Walloe Hansen pada 15-17 Juni 2022 lalu.

Kini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tinggal menunggu hasil asesmen tersebut. Jika dinyatakan layak, maka Geopark Maros-Pangkep akan diakui sebagai warisan dunia UNESCO.



General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan menuturkan, dua asesor tersebut bakal merumuskan rekomendasi Geopark Maros-Pangkep.

Rekomendasi itu kemudian akan dibawa ke UNESCO Global Geopark Coucil meeting atau Rapat Dewan Council UNESCO pada akhir tahun mendatang untuk diputuskan.

"Akan ada keputusan nanti yang dikeluarkan dalam bentuk rekomendasi apakah dinyatakan diterima atau tidak. Kedua asesor ini nanti akan menjadi perwakilan UNESCO memberikan catatan-catatan dan melaporkan itu ke rapat Dewan Council," tutur Dedy.

Dia menjelaskan, saat melakukan asesmen, keduanya memeriksa langsung kesesuaian seluruh dokumen yang pernah dikirimkan pemerintah pusat ke UNESCO dengan kondisi ril yang terjadi di lapangan, termasuk memeriksa perbaikan yang telah dilakukan selama ini.

"Tahun 2019 kami sudah mengirim dokumen. Mereka datang untuk melakukan evaluasi apakah dokumen yang kami kirimkan itu sesuai dengan kondisi di lapangan. Kemudian mereka mengecek apakah ada kemajuan yang sudah kami lakukan selama ini," tutur Dedy.

Selama proses asesmen, lanjut dia, tim asesor menilai dan mengambil data, kemudian membedah dokumen yang berisi bobot penilaian.

Dari bedah dokumen ini, kata Dedy, banyak sekali perubahan signifikan pada Geopark Maros-Pangkep mulai dari program di masyarakat, visibility, infrastruktur, dan syarat-syarat lain sebuah geopark yang berstandar internasional.

"Itu kami sudah penuhi dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Maros dan Pangkep sehingga kami bisa mengangkat bobot nilai menjadi lebih baik dan kemarin kami sudah lakukan itu. Cukup bagus," jelasnya.

Selain itu, tim asesor juga mengecek seberapa jauh Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep bisa berkolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada.



Termasuk juga kemampuan pengelola dalam mengimplementasikan program edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat yang ada dalam kawasan geopark.

Dedy mengaku optimis geopark itu bisa masuk warisan dunia UNESCO . Menurutnya, kedua asesor itu terlihat terkesan dengan Geopark Maros-Pangkep saat berkunjung melakukan asesmen.

"Dari proses asesmen dari dua asesor UNESCO yang hadir di Maros-Pangkep, overall, mereka sangat excited dan sangat puas dengan kemajuan yang sudah dicapai selama ini oleh Geopark Maros-Pangkep," jelasnya.

Diketahui, inisiasi Geopark Maros-Pangkep untuk masuk dalam UNESCO Global Geopark telah dimulai sejak tahun 2015. Pada tahun November 2017, Geopark Maros-Pangkep ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh pemerintah pusat.

Lalu pada tahun 2019, pemerintah pusat mengusulkan Geopark Maros Pangkep untuk menjadi kandidat geopark dunia.

Saat ini, di Indonesia ada 14 geopark nasional, dan 6 di antaranya sudah berstatus global. Geopark Maros-Pangkep sendiri menempati urutan pertama yang diusulkan menjadi kandidat global geopark UNESCO.





Salah satu keunggulan geopark ini adalah memiliki dua sisi, bukan hanya pegunungan, tapi juga kawasan lautnya. Secara keseluruhan, total luasan kawasan Geopark Maros-Pangkep mencapai 5.077,61 kilometer persegi atau 525.160,73 hektar.

Kawasan ini tersebar di daratan Maros Pangkep sampai kepulauan Spermonde. Luas kawasan karstnya mencapai 43 ribu hektare.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3525 seconds (0.1#10.140)