Axiata dan XL Axiata Selesaikan Akuisisi 66,03% Saham Link Net
loading...
A
A
A
Selain itu, penetrasi rumah tangga di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2026, didorong oleh pasar yang terus berkembang, peningkatan penggunaan data, dan pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan (disposable income).
Jangkauan jaringan Link Net terus meluas ke seluruh kota besar di Indonesia termasuk Jakarta dan sekitarnya, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Selain jaringan yang menjangkau sekitar 2,9 juta rumah, perusahaan ini juga memiliki portfolio melayani sekitar 2.400 pelanggan mencakup pemerintah, layanan keuangan, dan perusahaan multinasional besar serta bisnis digital.
Perusahaan ini memulai operasi secara komersial pada tahun 2000 dan telah menunjukkan kegiatan operasional dan rekam jejak keuangan yang kuat selama bertahun-tahun. Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021, secara year-on-year Link Net mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10,3% menjadi sekitar Rp 4,5 triliun atau setara dengan RM 1,3 miliar[7]).
Joint Acting Group CEOs, Axiata Dr Hans Wijayasuriya dan Vivek Sood mengatakan, penyelesaian akuisisi Link Net menandai tonggak penting perjalanan operasional Axiata di regional.
"Dengan kehadiran Link Net menjadi keluarga Axiata, akan memperkuat posisi kami sebagai Juara Digital di tingkat Regional dalam menyediakan layanan-layanan telekomunikasi konvergensi, selaras dengan spirit kami untuk ‘Memajukan Asia’," katanya.
Menurutnya, Link Net merupakan salah satu penyedia layanan pita lebar berbasis kabel dan TV kabel berkecepatan tinggi terkemuka di Indonesia, menjangkau 2,9 juta rumah di 23 kota, melayani sekitar 855.000 pelanggan layanan Internet pita lebar dan sekitar 837.000 TV kabel.
Tim Link Net yang berpengalaman dan berprestasi akan mempercepat peluang pertumbuhan perusahaan di area yang sudah ada maupun yang kurang terlayani. Kami membagikan proposi yang menarik dengan tim Link Net untuk meningkatkan momentum partisipasi kami dalam memajukan ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini sangat senang dengan potensi dan kemungkinan yang muncul dari akuisisi ini. Sejak diumumkan pertama kali, kami telah mengidentifikasi beberapa area sinergi yang terbuka dari kerja sama ini dan dapat dilakukan bersama dengan Link Net, memanfaatkan kekuatan kolektif kami dalam konektivitas seluler, pita lebar berbasis kabel (fixed broadband), dan konten.
"Ini akan mendukung pencapaian visi kami untuk menjadi operator konvergensi terkemuka dengan memberikan solusi terintegrasi yang seamless kepada pelanggan kami yang semakin paham digital," ujarnya
Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman bersama dengan mitra-mitra baru akan menantikan untuk dapat menyediakan proposisi konvergensi layanan pita lebar berbasis kabel (fixed line broadband) dan layanan seluler kepada pelanggan residensial dan korporasi.
Jangkauan jaringan Link Net terus meluas ke seluruh kota besar di Indonesia termasuk Jakarta dan sekitarnya, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Selain jaringan yang menjangkau sekitar 2,9 juta rumah, perusahaan ini juga memiliki portfolio melayani sekitar 2.400 pelanggan mencakup pemerintah, layanan keuangan, dan perusahaan multinasional besar serta bisnis digital.
Perusahaan ini memulai operasi secara komersial pada tahun 2000 dan telah menunjukkan kegiatan operasional dan rekam jejak keuangan yang kuat selama bertahun-tahun. Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021, secara year-on-year Link Net mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10,3% menjadi sekitar Rp 4,5 triliun atau setara dengan RM 1,3 miliar[7]).
Joint Acting Group CEOs, Axiata Dr Hans Wijayasuriya dan Vivek Sood mengatakan, penyelesaian akuisisi Link Net menandai tonggak penting perjalanan operasional Axiata di regional.
"Dengan kehadiran Link Net menjadi keluarga Axiata, akan memperkuat posisi kami sebagai Juara Digital di tingkat Regional dalam menyediakan layanan-layanan telekomunikasi konvergensi, selaras dengan spirit kami untuk ‘Memajukan Asia’," katanya.
Menurutnya, Link Net merupakan salah satu penyedia layanan pita lebar berbasis kabel dan TV kabel berkecepatan tinggi terkemuka di Indonesia, menjangkau 2,9 juta rumah di 23 kota, melayani sekitar 855.000 pelanggan layanan Internet pita lebar dan sekitar 837.000 TV kabel.
Tim Link Net yang berpengalaman dan berprestasi akan mempercepat peluang pertumbuhan perusahaan di area yang sudah ada maupun yang kurang terlayani. Kami membagikan proposi yang menarik dengan tim Link Net untuk meningkatkan momentum partisipasi kami dalam memajukan ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini sangat senang dengan potensi dan kemungkinan yang muncul dari akuisisi ini. Sejak diumumkan pertama kali, kami telah mengidentifikasi beberapa area sinergi yang terbuka dari kerja sama ini dan dapat dilakukan bersama dengan Link Net, memanfaatkan kekuatan kolektif kami dalam konektivitas seluler, pita lebar berbasis kabel (fixed broadband), dan konten.
"Ini akan mendukung pencapaian visi kami untuk menjadi operator konvergensi terkemuka dengan memberikan solusi terintegrasi yang seamless kepada pelanggan kami yang semakin paham digital," ujarnya
Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman bersama dengan mitra-mitra baru akan menantikan untuk dapat menyediakan proposisi konvergensi layanan pita lebar berbasis kabel (fixed line broadband) dan layanan seluler kepada pelanggan residensial dan korporasi.