Pendonor Sulit, UPT Transfusi Darah Sulsel Belajar ke Kampung Donor di Jember

Selasa, 21 Juni 2022 - 23:07 WIB
loading...
Pendonor Sulit, UPT Transfusi Darah Sulsel Belajar ke Kampung Donor di Jember
Kasubag UPT Transfusi Darah Sulawesi Selatan Sumiariaty Sofyan saat berkunjung di Kampun Donor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022). Foto: Istimewa
A A A
JEMBER - Unit Pelaksana Tugas (UPT) Transfusi Darah Sulawesi Selatan terus berupaya agar bisa memenuhi kebutuhan darah di Sulsel . Salah satunya dengan belajar ke Kampung Donor di Kabupaten Jember , Jawa Timur.

Kasubag UPT Transfusi Darah Sulawesi Selatan Sumiariaty Sofyan menjelaskan, tujuan kunjungan kerja ini ke Kabupaten Jember untuk dapat mengadopsi inovasi kampung donor darah di Kecamatan Balung.



“Inilah yang kami mau adopsi. Karena kami sangat sulit mendapatkan pendonor darah. Satu hari saja belum tentu dapat 150 kamtong darah. Justru berbeda di Kecamatan Balung, ” ujar Sumiariaty, Selasa (21/6/2022).

Dia mengaku, selama ini sulit mendapat donor darah dari masyarakat sehingga terkadang kebutuhan darah tidak mencukupi.



Kepala Desa Karangduren, Nurkholik mengapresiasi rombongan UPT Transfusi Darah Sulawesi Selatan di daerah ini. Dia menjelaskan, kampung donor di Desa Karangduren, Kecamatan Balung terbentuk tahun 2021 lalu dan telah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena dinilai sukses melakukan donor darah sejak tahun 2003 silam.

“Kantor desa kami digunakan sebagai pendonor sejak tahun 2003 silam. Pada waktu itu hanya 39 kantong darah saja, tapi seiring waktu sudah mencapai 6.000 kantong darah,” katanya.



Dia menyebutkan, status kampung donor itu didapat setelah warganya rutin melakukan donor darah sekali dalam dua bulan, dan terus bertambah pendonor yang baru.

Sedangkan Camat Balung Rahman Hidayat menambahkan, ada beberapa cara dilakukan agar masyarakat antusias melakukan donor darah yakni, melalukan sosialisasi, membagikan sembako, dan konsep doorprize. “Memang awalnya sulit. Tapi perlahan-lahan masyarakat sangat antusias,”ucapnya.

Adapun Ketua PMI Jember Zainal Marzuki mengatakan, PMI Jember berdiri sejak tahun 74. Menurutnya, ada tiga pilar utama kekuatan PMI yakni pengurus, pegawai tetap atau kontrak, dan relawan.



“Dulu donor darah kami lakukan sebulan sekali. Kini rutin dan pendonor bertambah terus karena kami kerap melakukan sosialisasi ke masyarakat,”tutur Zainal.

Dijelaskan, kebutuhan darah di Kabupaten Jember 3.500 kantong darah per-bulan. Artinya dalam satu hari dibutuhkan 150 kantong darah di tiga desa di kecamatan ini. “PMI Jember menjadi penyangga untuk di Kabupaten Jember termasuk di provinsi lain dan nasional, bahkan pernah menyumbang darah ke Libanon,” pungkasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)