25 Bangunan Rusak Akibat Abrasi Pantai Boulevard Amurang, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
loading...
A
A
A
MINAHASA SELATAN - Abrasi Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, mengagetkan warga yang tinggal di sekitarnya. Abrasi ini mengakibatkan 25 bangunan rusak berat, termasuk fasilitas umum dan rumah warga.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widodo S. Pranowo menjelaskan, dugaan awal penyebab abrasi di Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, karena sejumlah faktor.
Dalam keterangan tertulis, Widodo mengatakan, kondisi geografis Pantai Boulevard, Amurang, yang berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi, membuat teluk sehingga bisa menyebabkan refraksi gelombang laut ketika memasuki teluk.
"Refraksi adalah bergeraknya gelombang menuju pantai yang kemudian mengalami proses perubahan garis puncak gelombang. Kemudian gelombang tersebut berusaha bergerak sejajar dengan kontur garis pantai," ujar dia.
Faktor lainnya diduga karena pembangkit hidrodinamika arus penggerus Pantai Boulevard. Widodo menjelaskan ada dua gaya pembangkit arus yang datangnya dari arah berlawanan di depan mulut Teluk Amurang, yang kemudian masuk ke Teluk Amurang.
Arus akibat gaya pasang surut bergerak menuju ke arah timur-laut, sedangkan arus akibat angin dan gelombang laut bergerak menuju ke barat. "Kedua arus tersebut kemudian bergerak masuk ke Teluk Amurang menciptakan energi yang dahsyat menggerus pantai di dalam Teluk Amurang," kata dia.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widodo S. Pranowo menjelaskan, dugaan awal penyebab abrasi di Pantai Boulevard Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, karena sejumlah faktor.
Dalam keterangan tertulis, Widodo mengatakan, kondisi geografis Pantai Boulevard, Amurang, yang berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi, membuat teluk sehingga bisa menyebabkan refraksi gelombang laut ketika memasuki teluk.
Baca Juga
"Refraksi adalah bergeraknya gelombang menuju pantai yang kemudian mengalami proses perubahan garis puncak gelombang. Kemudian gelombang tersebut berusaha bergerak sejajar dengan kontur garis pantai," ujar dia.
Faktor lainnya diduga karena pembangkit hidrodinamika arus penggerus Pantai Boulevard. Widodo menjelaskan ada dua gaya pembangkit arus yang datangnya dari arah berlawanan di depan mulut Teluk Amurang, yang kemudian masuk ke Teluk Amurang.
Arus akibat gaya pasang surut bergerak menuju ke arah timur-laut, sedangkan arus akibat angin dan gelombang laut bergerak menuju ke barat. "Kedua arus tersebut kemudian bergerak masuk ke Teluk Amurang menciptakan energi yang dahsyat menggerus pantai di dalam Teluk Amurang," kata dia.