Diguyur Hujan Deras Malam Hari, Petugas BPBD Tasikmalaya Makamkan Pasien COVID-19
loading...
Enam Petugas BPBD Kota Tasikmalaya menguburkan jenazah pasien positif Corona di TPU Cioray, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikamalaya, Sabtu (25/4/2020). SINDOnews/Jani Noor
A
A
A
TASIKMALAYA - Satu lagi pasien terkait COVID-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Hj Siti Muniroh, Kota Tasikmalaya, Sabtu (25/4/2020) pukul 16.00 WIB. Pasien tersebut meninggal setelah menjalani perawatan dan isolasi selama empat hari.
Tim Pengubur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya pun bergerak cepat. Di tengah deras hujan di malam hari dan guyangan lumpur, penguburan tetap dilaksanakan.
Pantauan SINDOnews, mobil ambulans pembawa jenazah harus diderek mobil Ranger BPBD. Sampai pukul 20.00 WIB, jenazah selesai dimakamkan di Pemakaman Umum Cioray Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Minimnya penerangan memaksa tim BPBD mengeluarkan lampu khusus yang disorot dari Mobil Ranger. Enam petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) memakamkan jenazah tanpa didampingi pihak keluarga.
"Ya setiap penguburan begini. Kalau hujan dengan terpaksa ambulans pun harus diderek," kata Kepala Seksi Darurat dan Logistik BPBD, Erik Yowanda. (Baca juga; 26 Tenaga Kesehatan RSUD Kota Bogor Negatif Berdasarkan Swab Test )
Berdasarkan keterangan tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Tasikmalaya, jenazah merupakan pasien positif rapid test dan masih menunggu hasil swab test. Dia sehari-hari bekerja sebagai pengajar di Tangerang dan dua minggu lalu pulang ke Kota Tasikmalaya.
Kemudian pasien sakit dan berobat ke Rumah Sakit TMC. Setelah rapid test hasilnya positif (reaktif), dia menjalani isolasi di Rumah Sakit Islam dan meninggal dunia setelah empat hari dirawat. (Baca juga; Pria Majalengka Meninggal di RS Kuningan Akibat Serangan Jantung Bukan COVID-19 )
Tim Pengubur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya pun bergerak cepat. Di tengah deras hujan di malam hari dan guyangan lumpur, penguburan tetap dilaksanakan.
Pantauan SINDOnews, mobil ambulans pembawa jenazah harus diderek mobil Ranger BPBD. Sampai pukul 20.00 WIB, jenazah selesai dimakamkan di Pemakaman Umum Cioray Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Minimnya penerangan memaksa tim BPBD mengeluarkan lampu khusus yang disorot dari Mobil Ranger. Enam petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) memakamkan jenazah tanpa didampingi pihak keluarga.
"Ya setiap penguburan begini. Kalau hujan dengan terpaksa ambulans pun harus diderek," kata Kepala Seksi Darurat dan Logistik BPBD, Erik Yowanda. (Baca juga; 26 Tenaga Kesehatan RSUD Kota Bogor Negatif Berdasarkan Swab Test )
Berdasarkan keterangan tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Tasikmalaya, jenazah merupakan pasien positif rapid test dan masih menunggu hasil swab test. Dia sehari-hari bekerja sebagai pengajar di Tangerang dan dua minggu lalu pulang ke Kota Tasikmalaya.
Kemudian pasien sakit dan berobat ke Rumah Sakit TMC. Setelah rapid test hasilnya positif (reaktif), dia menjalani isolasi di Rumah Sakit Islam dan meninggal dunia setelah empat hari dirawat. (Baca juga; Pria Majalengka Meninggal di RS Kuningan Akibat Serangan Jantung Bukan COVID-19 )
(wib)
Explore More