Nasib Pilu Penyandang Disabilitas, Dua Kali Melahirkan Anak Tanpa Suami
loading...
Nasib pilu dialami Jumaria (29) alias Suprihatin, warga Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus, Lampung. iNews TV/Indra
A
A
A
TANGGAMUS - Nasib pilu dialami Jumaria (29) alias Suprihatin, warga Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus, Lampung.
Perempuan yang juga menderita keterbelakangan mental itu harus menanggung beban hidup yang teramat berat. Pasalnya, Jumaria harus dua kali melahirkan anak tanpa suami, akibat ulah lelaki hidung belang yang tega memperkosanya.
Dimana, pada 12 tahun lalu korban melahirkan anak perempuan yang kini diasuh oleh kerabatnya. Kemudian beberapa bulan lalu, Jumaria juga kembali melahirkan anak keduanya yang juga perempuan dan tanpa suami.
Menurut pengakuan Jumaria, dirinya hamil oleh lelaki hidung belang yang memperkosanya hingga empat kali. Sayangnya, Jumaria mengaku tidak mengenal lelaki bejat yang memperkosanya tersebut. Derita Jumaria pun seakan belum berujung. (Baca: Usai Reaktif di Rapid Test, Kakek AM Warga Lampung Barat Meninggal).
Karena kondisi kemiskinan, dirinya harus tinggal di sebuah gubuk reot seorang diri. Kemudian untuk makan sehari-hari, Jumaria hanya mengandalkan uluran tangan tetangga.
Masyarakat berharap agar Pemkab Tanggamus memperhatikan serta memberiak bantuan terhadap Jumaria. "Kita akan usulkan kepada pemerintah kabupaten supaya nasib Jumaria ke depannya diperhatikan dan mendapatkan bantuan," ujar Burgandi, Sekdes Tanjung Agung.
Perempuan yang juga menderita keterbelakangan mental itu harus menanggung beban hidup yang teramat berat. Pasalnya, Jumaria harus dua kali melahirkan anak tanpa suami, akibat ulah lelaki hidung belang yang tega memperkosanya.
Dimana, pada 12 tahun lalu korban melahirkan anak perempuan yang kini diasuh oleh kerabatnya. Kemudian beberapa bulan lalu, Jumaria juga kembali melahirkan anak keduanya yang juga perempuan dan tanpa suami.
Menurut pengakuan Jumaria, dirinya hamil oleh lelaki hidung belang yang memperkosanya hingga empat kali. Sayangnya, Jumaria mengaku tidak mengenal lelaki bejat yang memperkosanya tersebut. Derita Jumaria pun seakan belum berujung. (Baca: Usai Reaktif di Rapid Test, Kakek AM Warga Lampung Barat Meninggal).
Karena kondisi kemiskinan, dirinya harus tinggal di sebuah gubuk reot seorang diri. Kemudian untuk makan sehari-hari, Jumaria hanya mengandalkan uluran tangan tetangga.
Masyarakat berharap agar Pemkab Tanggamus memperhatikan serta memberiak bantuan terhadap Jumaria. "Kita akan usulkan kepada pemerintah kabupaten supaya nasib Jumaria ke depannya diperhatikan dan mendapatkan bantuan," ujar Burgandi, Sekdes Tanjung Agung.
(nag)
Explore More