Jurus Risma Ajak Warga Adaptasi di Tatanan Normal Baru

Selasa, 23 Juni 2020 - 19:16 WIB
loading...
Jurus Risma Ajak Warga Adaptasi di Tatanan Normal Baru
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika melakukan video conference dan dialog dengan Gugus Tugas COVID-19. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19 terus dilakukan di Kota Pahlawan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) memahami kalau disiplin warga masih rendah.

Untuk itu Risma menempatkan satu satgas di tiap sektor untuk bisa menegur mereka yang melanggar protokol kesehatan. (Baca juga: Jatim Menang Lomba New Normal, Kenapa Jakarta Tidak? Ini Jawaban Mendagri )

Bagi Risma, semua itu dilakukan untuk memastikan protokol itu berjalan sesuai aturan. Dia memastikan ada satgas yang dibuat sendiri oleh setiap instansi atau pun berbagai sektor itu.

“Di pasar itu ada satgasnya juga yang nanti akan menegur apabila ada pelanggaran,” kata Risma di sela-sela video conference dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Selasa (23/6/2020).

Menurut dia, pengawasan terhadap berbagai sektor itu terus dilakukan. Meskipun ini tergolong berat, namun hal ini harus terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. "Jadi kami lakukan pengawasan ini secara konsisten. Setiap hari bahkan malam ada petugas yang piket di beberapa tempat untuk memantau masyarakat yang tidak menggunakan masker dan sebagainya," kata dia.

Kunci utama dalam penerapan kebiasaan baru adalah kedisiplinan. Untuk itu dia membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Melalui terobosan ini, maka warga bisa saling mengingatkan antar warga yang satu dengan yang lainnya, karena di kampung itu dijaga ketat. “Pengawasannya sangat ketat, terutama yang keluar-masuk kampung itu,” kata Risma.

Risma juga membentuk pasar tangguh, industri tangguh, rumah ibadah tangguh, transportasi tangguh, mal tangguh dan sebagainya. Di berbagai sektor itu, selalu ditertibkan protokol kesehatan secara ketat.

Risma mencontohkan di pasar tangguh itu, antara pedagang dan pembeli dipisahkan oleh tirai plastik yang telah dipasang. Bahkan, sistem pembayarannya dan penjualannya pun menggunakan nampan, sehingga tidak bersentuhan langsung.

“Jadi, biasanya pembeli itu memberikan catatan apa saja yang akan dibeli, kemudian barang beliannya itu diletakkan di nampan itu, sehingga tidak bersentuhan,” kata dia.

Risma juga menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat, khususnya warga Kota Surabaya. Di masa pandemi ini, yang paling penting adalah harus selalu menjaga diri sendiri supaya terhindar dari virus.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2383 seconds (0.1#10.140)