Emmeril Kahn Mumtadz Belum Ditemukan, Psikolog: Terus Alirkan Empati ke Keluarga Ridwan Kamil

Jum'at, 03 Juni 2022 - 09:04 WIB
loading...
Emmeril Kahn Mumtadz Belum Ditemukan, Psikolog: Terus Alirkan Empati ke Keluarga Ridwan Kamil
Masyarakat diminta terus mengalirkan empati kepada keluarga Ridwan Kamil yang masih mencari putranya, Emmeril Kahn Mumtadz yang hilang di Sungai Aare, Swiss. Foto/Instargram @ataliapr
A A A
BANDUNG - Masyarakat diminta terus mengalirkan empati kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya menyusul kepulangan mereka ke Tanah Air usai memantau proses pencarian putra mereka, Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Emmeril Kahn Mumtadz Belum Ditemukan, Psikolog: Terus Alirkan Empati ke Keluarga Ridwan Kamil

Putra pertama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau biasa disapa Eril, hilang terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss, sejak Kamis lalu. Foto/Instagram/Emmeril Khan Mumtadz

Ridwan Kamil dan Attalia Praratya dijadwalkan pulang ke Indonesia pada Kamis sore (2/6/2022) untuk menjalankan tugas sebagai Gubernur Jabar. Kepastian itu berdasarkan siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jumat (3/6/2022).



Psikolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Dinda Dwarawati mengatakan, Ridwan Kamil dan Atalia menjalani satu pekan yang sangat berat. Tak hanya mereka, keluarga besar pun merasakan hal yang sama.

"Saya lihat hampir satu pekan ini sangat berat buat beliau berdua dan keluarga besar," kata Dinda, Jumat (3/6/2022).

Dinda mengaku sangat mengapresiasi ketegaran yang ditunjukan oleh Ridwan Kamil dan Atalia dalam mengikuti proses pencarian Emmeril oleh Tim SAR Swiss.

Meski situasi sedang tidak baik-baik saja, publik menurutnya perlu memahami situasi psikologis dengan memberikan dukungan positif.



Menurutnya, terus mengalirkan empati adalah bentuk dukungan positif. Publik juga diminta memahami kondisi mental Ridwan Kamil dan keluarga dengan bersikap bijak di sosial media.

"Publik tidak boleh judgemental atau menghakimi. Tidak menduga-duga tanpa dasar yang dirasakan, tidak mengaitkan hal yang tidak relevan dengan musibah ini, misal soal podcast yang mengaitkan (musibah) dengan ucapan Kang Emil (Ridwan Kamil), tidak perlu," tegasnya.

Menurutnya, sikap memberi ruang pada Ridwan Kamil dan Atalia sudah ditunjukkan oleh keluarga besar dan pemerintah. Keluarga berperan memberikan informasi yang jernih lewat kebijakan satu pintu dan pemerintah memberikan perpanjangan izin bagi Ridwan Kamil di luar negeri.

"Dengan cara ini Kang Emil dan keluarga di sana bisa tenang, mereka bisa mendapat informasi langsung dari Tim SAR yang masih melakukan pencarian. Dan ini membuat mereka bisa mengukur kemungkinan buruk dan baik," tuturnya.

Dinda juga menganjurkan agar ruang yang lebih luas bisa diberikan oleh keluarga dan kerabat setelah Ridwan Kamil beserta Atalia pulang ke Indonesia. Dukungan dari keluarga ini menurutnya akan makin menguatkan Ridwan Kamil, Atalia, dan adik Emmeril, Cammilia Laetitia Azzahra.

"Keluarga terdekat dan keluarga besar harus jadi gerbang dan jadi ruang untuk validasi apa yang mereka rasakan. Support yang diberikan keluarga akhirnya menguatkan Kang Emil dan istri," katanya.

Menurutnya, musibah hilangnya Emmeril di Sungai Aare, Bern adalah peristiwa traumatik karena kejadian yang bersifat tiba-tiba dan luar biasa.



Namun, jika ruang dan suasana positif itu dihadirkan publik dan keluarga, maka akan membuat Ridwan Kamil dan istri serta anak lebih nyaman dan lepas dari trauma.

"Kita biasanya melihat Kang Emil, Bu Atalia aktif di media sosial, sekarang dibatasi. Adiknya menutup Instagram, ini normal. Ini sangat berat untuk mereka dan bukan hal yang mudah. Mereka butuh waktu," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2551 seconds (0.1#10.140)