Ganjar Ungkap Cara Ampuh Cegah Korupsi dan Pungli di Jawa Tengah
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut perilaku korup bisa dilakukan siapa saja. Namun, korupsi bisa dicegah dengan memberikan contoh-contoh baik dari tingkat paling atas.
Ganjar menyampaikan itu, saat membuka Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi (Kompaksi) se-Indonesia yang digelar di Wisata Goa Kreo, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.
"Bahasa saya, kalau top leadernya tidak tegas, maka yang di bawahnya pasti akan goyah. Tapi kalau di atasnya semuanya tegas, insya Allah yang di bawahnya pasti ikut," ujarnya usai acara, Jumat (20/5/2022).
Pada kesempatan ini, Ganjar juga mengajarkan kepada peserta untuk berani dan tegas terhadap segala bentuk perilaku menyimpang, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, suap dan lainnya yang merugikan masyarakat.
Hal tersebut bisa dimulai dari pendidikan sejak dini. Jadi, lanjut Ganjar, edukasi anti korupsi tidak harus masuk ke pelajaran dan kurikulum. Tetapi bisa dicontohkan dengan bersikap dan berperilaku jujur dan adil.
"Tadi juga disampaikan arahan, satu melalui sistem pendidikan yang ada. Tidak harus melulu dengan kurikulum khusus tapi bisa diesensikan ke mata kuliah atau mata pelajaran yang ada," tutur Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar juga menyampaikan cara kepemimpinannya selama dua periode menjadi Gubernur Jawa Tengah. Ganjar selama ini selalu tegas dan tidak mentoleransi segala bentuk tindak penyelewengan.
Karena dengan itu, masyarakat akan senang dan bangga dengan kotanya, termasuk pemerintahannya karena tidak ada yang mesti dikhawatirkan di lingkungan birokratnya.
"Minimal pengalaman di Jawa Tengah dan ternyata membikin Aparatur Sipil Negara (ASN) juga senang. Swasta juga senang karena mereka terlayani dengan baik. Masyarakatnya senang karena tidak ada pungutan atau pungli," ucapnya.
"Kita butuh budaya baru, kita butuh budaya bersih, kita butuh bangun integritas, dilakukan bersama. Kalau mereka bisa berjejaring dan memberi pengalaman pasti sangat memperbaiki kondisi Republik ini agar makin bersih," pungkas Ganjar.
Ganjar menyampaikan itu, saat membuka Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi (Kompaksi) se-Indonesia yang digelar di Wisata Goa Kreo, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.
"Bahasa saya, kalau top leadernya tidak tegas, maka yang di bawahnya pasti akan goyah. Tapi kalau di atasnya semuanya tegas, insya Allah yang di bawahnya pasti ikut," ujarnya usai acara, Jumat (20/5/2022).
Pada kesempatan ini, Ganjar juga mengajarkan kepada peserta untuk berani dan tegas terhadap segala bentuk perilaku menyimpang, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, suap dan lainnya yang merugikan masyarakat.
Hal tersebut bisa dimulai dari pendidikan sejak dini. Jadi, lanjut Ganjar, edukasi anti korupsi tidak harus masuk ke pelajaran dan kurikulum. Tetapi bisa dicontohkan dengan bersikap dan berperilaku jujur dan adil.
"Tadi juga disampaikan arahan, satu melalui sistem pendidikan yang ada. Tidak harus melulu dengan kurikulum khusus tapi bisa diesensikan ke mata kuliah atau mata pelajaran yang ada," tutur Ganjar.
Baca Juga
Lebih lanjut, Ganjar juga menyampaikan cara kepemimpinannya selama dua periode menjadi Gubernur Jawa Tengah. Ganjar selama ini selalu tegas dan tidak mentoleransi segala bentuk tindak penyelewengan.
Karena dengan itu, masyarakat akan senang dan bangga dengan kotanya, termasuk pemerintahannya karena tidak ada yang mesti dikhawatirkan di lingkungan birokratnya.
"Minimal pengalaman di Jawa Tengah dan ternyata membikin Aparatur Sipil Negara (ASN) juga senang. Swasta juga senang karena mereka terlayani dengan baik. Masyarakatnya senang karena tidak ada pungutan atau pungli," ucapnya.
"Kita butuh budaya baru, kita butuh budaya bersih, kita butuh bangun integritas, dilakukan bersama. Kalau mereka bisa berjejaring dan memberi pengalaman pasti sangat memperbaiki kondisi Republik ini agar makin bersih," pungkas Ganjar.
(shf)