Rapid Test di Jatim Sudah Menjangkau 213.211 Orang
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemprov Jawa Timur terus memasifkan pelaksanaan Rapid Test, Tes Cepat Molekuler (TCM), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) secara massal.
Langkah ini untuk mendeteksi kasus Covid-19 di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur (Jatim). Tes ini khususnya bagi orang tanpa gejala (OTG) hingga bagi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dengan testing dan tracing yang masif, maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Bahkan, berdasarkan data yang ada, dalam seminggu terakhir konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.
(Baca juga: Polda Jatim Tembak Mati Begal Sadis Antar Kota )
"Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Dimana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh dinkes kabupaten/kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim," ujar Khofifah, Senin (22/6/2020).
Jumlah rapid test massal ini lanjut Khofifah, juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid testnya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.
"Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kabupaten/kota. Dan berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di swab dan ditemukan 115 kasus positif," kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium rujukan menjadi 27 laboratorium rujukan.
(Baca juga: Jatim Menang Lomba New Normal, Kenapa Jakarta Tidak? Ini Jawaban Mendagri )
Untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium. "Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 test dalam satu minggu," imbuhnya.
Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab Dinkes Jatim juga telah melatih dan mengerahkan pegawai Puskesmas dan RS di 38 kabupaten/kota.
Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi Covid-19 di Jatim akan lebih cepat. Serta, tracing ratio juga diharapkan makin meningkat dimana 1 pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya sehingga bisa segera dites dan isolasi.
"Kita yakin, dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran Covid-19 di Jatim bisa segera dihentikan," pungkas Khofifah
Langkah ini untuk mendeteksi kasus Covid-19 di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur (Jatim). Tes ini khususnya bagi orang tanpa gejala (OTG) hingga bagi para Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dengan testing dan tracing yang masif, maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Bahkan, berdasarkan data yang ada, dalam seminggu terakhir konfirmasi yang terdeteksi juga terus meningkat.
(Baca juga: Polda Jatim Tembak Mati Begal Sadis Antar Kota )
"Sampai hari ini, rapid test yang dilakukan di Jatim menjadi yang tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 213.211. Dimana, sebanyak 198.160 test dilakukan oleh dinkes kabupaten/kota dan 16.051 oleh tim Covid-19 Hunter Jatim," ujar Khofifah, Senin (22/6/2020).
Jumlah rapid test massal ini lanjut Khofifah, juga lebih tinggi dari beberapa wilayah di Jawa. Antara lain berdasarkan data website resmi dari DKI Jakarta jumlah rapid testnya sebanyak 198.160 dan Jawa Barat sebanyak 156.674 tes.
"Untuk tim Covid-19 Hunter yang diterjunkan Pemprov Jatim telah melakukan testing di 19 kabupaten/kota. Dan berhasil melakukan tes sebanyak 16.051 test dengan hasil 496 reaktif yang selanjutnya di swab dan ditemukan 115 kasus positif," kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium rujukan menjadi 27 laboratorium rujukan.
(Baca juga: Jatim Menang Lomba New Normal, Kenapa Jakarta Tidak? Ini Jawaban Mendagri )
Untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium. "Dengan peningkatan laboratorium ini pemeriksaan secara kumulatif naik dari 43.296 menjadi 53.503 test dalam satu minggu," imbuhnya.
Selain itu, untuk memastikan optimalisasi pemeriksaan swab Dinkes Jatim juga telah melatih dan mengerahkan pegawai Puskesmas dan RS di 38 kabupaten/kota.
Dengan dukungan SDM yang memadai, jumlah rapid test yang masif, dan tersedianya mesin PCR maka deteksi Covid-19 di Jatim akan lebih cepat. Serta, tracing ratio juga diharapkan makin meningkat dimana 1 pasien minimal bisa ditemukan 20 kontak eratnya sehingga bisa segera dites dan isolasi.
"Kita yakin, dengan deteksi dan tracing yang lebih baik, maka penyebaran Covid-19 di Jatim bisa segera dihentikan," pungkas Khofifah
(msd)